BerandaIstilahCapitalization

Capitalization

Capitalization atau kapitalisasi adalah metode akuntansi di mana biaya dimasukkan ke dalam nilai aset dan dibebankan selama masa manfaat aset tersebut, bukan dibebankan pada periode biaya tersebut dikeluarkan. Selain penggunaan ini, capitalization pasar mengacu pada jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga saham, yang merupakan ukuran total nilai pasar perusahaan.

Pengertian Capitalization

Dalam akuntansi, capitalization adalah aturan akuntansi yang digunakan untuk mengakui pengeluaran kas sebagai aset di neraca, bukan sebagai beban di laporan laba rugi. Di bidang keuangan, capitalization adalah penilaian kuantitatif dari struktur modal perusahaan. Di sini mengacu pada biaya modal dalam bentuk saham perusahaan, utang jangka panjang, dan laba ditahan.

Jenis-Jenis Capitalization

Ada dua jenis utama capitalization, salah satunya diterapkan dalam akuntansi dan yang lainnya di bidang keuangan.

Akuntansi

Dalam akuntansi, prinsip pencocokan mengharuskan perusahaan untuk mencatat biaya dalam periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya pendapatan. Sebagai contoh, perlengkapan kantor umumnya dibebankan pada periode ketika perlengkapan tersebut dikeluarkan karena diharapkan akan dikonsumsi dalam waktu singkat. Namun, beberapa peralatan kantor yang lebih besar dapat memberikan manfaat bagi bisnis selama lebih dari satu periode akuntansi.

Barang-barang ini adalah aset tetap, seperti komputer, mobil, dan gedung kantor. Biaya barang-barang ini dicatat pada buku besar sebagai biaya historis aset. Oleh karena itu, biaya-biaya ini dikatakan dicapitalization, bukan dibebankan. Aset yang dicapitalization tidak dibebankan secara penuh terhadap pendapatan pada periode akuntansi saat ini. Perusahaan dapat melakukan pembelian dalam jumlah besar tetapi membebankannya selama bertahun-tahun, tergantung pada jenis properti, pabrik, atau peralatan yang terlibat.

Ketika aset tersebut digunakan dari waktu ke waktu untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, sebagian biaya dialokasikan ke setiap periode akuntansi. Proses ini dikenal sebagai penyusutan (atau amortisasi untuk aset tak berwujud). Untuk peralatan yang disewakan, capitalization adalah konversi sewa operasi menjadi sewa modal dengan mengklasifikasikan aset yang disewakan sebagai aset yang dibeli, yang dimasukkan ke dalam neraca sebagai bagian dari aset perusahaan.

Financial Accounting Standards Board (FASB) menerbitkan Accounting Standards Update (ASU) baru pada tahun 2016 yang mengharuskan semua sewa guna usaha yang lebih dari dua belas bulan dicapitalization sebagai aset dan dicatat sebagai liabilitas dalam pembukuan penyewa guna usaha, agar dapat menyajikan secara adil hak dan kewajiban sewa guna usaha.

Keuangan

Aspek lain dari capitalization mengacu pada struktur modal perusahaan. Capitalization dapat mengacu pada nilai buku biaya modal, yang merupakan jumlah utang jangka panjang perusahaan, saham, dan laba ditahan. Alternatif dari nilai buku adalah nilai pasar.

Biaya modal nilai pasar tergantung pada harga saham perusahaan. Ini dihitung dengan mengalikan harga saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar di pasar.

Jika jumlah saham yang beredar adalah 1 miliar dan harga saham saat ini adalah $10, maka capitalization pasarnya adalah $10 miliar. Perusahaan dengan capitalization pasar tinggi disebut sebagai saham bercapitalization besar.

Sebuah perusahaan dapat memiliki capitalization pasar yang terlalu besar atau terlalu kecil. Undercapitalization terjadi ketika pendapatan tidak cukup untuk menutupi biaya modal, seperti pembayaran bunga kepada pemegang obligasi atau pembayaran dividen kepada pemegang saham. Overcapitalization terjadi ketika tidak ada kebutuhan akan modal dari luar karena laba yang tinggi dan pendapatan yang diremehkan.

Ambang Batas Capitalization

Umumnya, perusahaan akan menetapkan “ambang batas capitalization”. Setiap pengeluaran kas yang melebihi jumlah tersebut akan dicapitalization jika sesuai. Perusahaan akan menetapkan ambang batas capitalization mereka sendiri karena materialitas bervariasi berdasarkan ukuran dan industri perusahaan. Sebagai contoh, sebuah toko ibu dan anak lokal mungkin memiliki ambang batas capitalization sebesar $500, sementara perusahaan teknologi global dapat menetapkan ambang batas capitalization sebesar $10.000.

Laporan keuangan dapat dimanipulasi ketika biaya dicapitalization atau dibebankan secara tidak benar. Jika biaya tidak dibebankan dengan benar, laba bersih pada periode berjalan akan lebih rendah dari yang seharusnya. Perusahaan juga akan membayar pajak yang lebih rendah pada periode berjalan. Jika suatu biaya tidak dicapitalization dengan benar, laba bersih pada periode berjalan akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Selain itu, aset di neraca akan dilebih-lebihkan.

Kesimpulan

Capitalization mengacu pada beberapa hal yang berbeda di seluruh bisnis. Dalam akuntansi, capitalization mengacu pada aset jangka panjang dengan manfaat di masa depan. Alih-alih membebankan biaya saat terjadi, biaya tersebut dapat disusutkan dari waktu ke waktu saat manfaatnya diterima. Di bidang keuangan, capitalization mengacu pada struktur pembiayaan dan sumber dana.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga