BerandaIstilahError Term

Error Term

Dalam dunia statistik dan analisis data, kamu mungkin sering mendengar istilah “error term”. Bagi sebagian orang, istilah ini terdengar teknis dan membingungkan, padahal konsepnya cukup sederhana dan sangat penting, terutama saat kamu membangun model prediktif atau melakukan analisis regresi. Nah, pada artikel ini kita akan bahas secara mendalam apa itu error term, kenapa error term muncul, dan apa perannya dalam model statistik.

Pengertian Error Term

Secara sederhana, error term (atau dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai istilah galat) adalah selisih antara nilai aktual (real) dan nilai prediksi (estimasi) dalam suatu model statistik. Dalam konteks regresi linear, misalnya, model mencoba memprediksi nilai variabel dependen (Y) berdasarkan satu atau beberapa variabel independen (X). Tapi kenyataannya, tidak semua nilai Y bisa diprediksi secara sempurna oleh X, dan di sinilah error term muncul.

Secara matematis, error term ditulis seperti ini:

Y = Ŷ + e

Di mana:

  • Y = Nilai aktual
  • Ŷ (Y topi) = Nilai prediksi dari model
  • e = Error term atau residual

Jadi, error term adalah bagian dari data yang tidak bisa dijelaskan oleh model, atau dengan kata lain, variasi dalam Y yang tidak bisa dijelaskan oleh variabel X.

Kenapa Error Term Bisa Muncul?

Dalam dunia nyata, data sangat jarang bersifat sempurna. Ada banyak faktor yang membuat prediksi dari sebuah model tidak 100% akurat, dan di situlah error term mengambil peran. Beberapa alasan kenapa error term bisa muncul antara lain:

Variabel Tidak Diketahui (Unobserved Variables)

Seringkali, tidak semua faktor yang mempengaruhi nilai Y bisa kita masukkan ke dalam model. Bisa jadi karena faktor-faktor itu tidak tersedia, sulit diukur, atau bahkan tidak diketahui. Misalnya, saat kamu memprediksi nilai jual rumah berdasarkan ukuran dan jumlah kamar, kamu mungkin melewatkan faktor seperti kondisi lingkungan sekitar atau sejarah properti tersebut. Semua pengaruh dari variabel yang tidak terobservasi itu akan “ditampung” oleh error term.

Ketidaktepatan Model

Kadang-kadang bentuk model yang kita pilih tidak cocok dengan data. Misalnya, kamu menggunakan model linier untuk data yang seharusnya lebih cocok dengan model non-linear. Akibatnya, prediksi akan meleset, dan sisanya akan muncul sebagai error term.

Kesalahan Pengukuran

Data yang digunakan dalam analisis bisa saja mengandung kesalahan, entah itu karena kesalahan alat ukur, pencatatan yang tidak akurat, atau human error. Semua bentuk ketidakakuratan ini ikut menyumbang ke error term.

Variabilitas Acak

Dalam banyak kasus, ada unsur kebetulan atau variasi alami dalam data yang tidak bisa diprediksi oleh model. Ini adalah komponen acak yang juga menjadi bagian dari error term.

Fungsi dan Peran Error Term dalam Statistik

Meskipun kelihatannya seperti “sampah” dari model, error term sebenarnya punya peran yang sangat penting. Justru dari error term-lah kita bisa mengukur seberapa baik atau buruk kinerja model prediktif yang kita buat. Berikut beberapa peran utama error term:

Mengukur Akurasi Model

Semakin kecil error term, semakin akurat model dalam memprediksi nilai Y. Banyak metode evaluasi model—seperti Mean Squared Error (MSE), Root Mean Squared Error (RMSE), dan Mean Absolute Error (MAE)—berbasis pada error term ini.

Menggambarkan Variasi yang Tidak Dijelaskan

Error term menunjukkan seberapa besar variasi dari data yang tidak bisa dijelaskan oleh model. Misalnya, jika error term sangat besar dan acak, bisa jadi ada faktor penting yang kamu lewatkan dari model. Ini menjadi sinyal bahwa model masih bisa ditingkatkan.

Alat Diagnostik

Dalam analisis regresi, pola dari error term bisa menunjukkan apakah asumsi model sudah terpenuhi atau belum. Misalnya, dalam regresi linier klasik, diasumsikan bahwa error term bersifat acak, tidak memiliki pola, dan memiliki distribusi normal. Kalau ternyata error term menunjukkan pola tertentu, seperti meningkat seiring waktu atau bergelombang, itu bisa jadi indikasi bahwa model kamu tidak cocok atau perlu diubah.

Error Term vs Residual

Banyak yang sering keliru membedakan antara error term dan residual. Meskipun keduanya terlihat sama, sebenarnya ada perbedaan halus.

  • Error term adalah perbedaan antara nilai aktual dengan nilai yang diprediksi oleh fungsi model sebenarnya (yang sering tidak diketahui).
  • Residual adalah perbedaan antara nilai aktual dan nilai yang diprediksi oleh model yang kita bangun dari data.

Dengan kata lain, residual adalah estimasi dari error term yang sebenarnya.

Kesimpulan

Jadi, apa itu error term? Error term adalah selisih antara nilai aktual dan nilai prediksi dalam model statistik. Ini muncul karena banyak faktor, seperti variabel yang tidak teramati, kesalahan pengukuran, bentuk model yang tidak sesuai, atau variabilitas acak dalam data. Meskipun kadang dianggap “sisa” dari model, error term sebenarnya sangat penting. Ini membantu kita untuk mengukur performa model, mengevaluasi asumsi-asumsi statistik, dan meningkatkan kualitas prediksi.

Bagi kamu yang sedang belajar statistik atau bekerja dengan data, memahami konsep error term adalah langkah awal yang penting untuk membangun model yang kuat dan dapat diandalkan. Jadi, jangan anggap enteng istilah ini, ya!

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga