Capitalize / kapitalisasi adalah mencatat biaya atau pengeluaran di neraca dengan tujuan untuk menunda pengakuan penuh biaya tersebut. Secara umum, mengkapitalisasi biaya bermanfaat karena perusahaan yang memperoleh aset baru dengan masa manfaat jangka panjang dapat mengamortisasi atau mendepresiasi biaya tersebut. Proses ini dikenal sebagai kapitalisasi.
Kapitalisasi juga dapat merujuk pada konsep mengubah beberapa ide menjadi bisnis atau investasi. Di bidang keuangan, kapitalisasi adalah penilaian kuantitatif dari struktur modal perusahaan. Ketika digunakan dengan cara ini, kadang-kadang juga berarti memonetisasi.
Memahami Cara Menghitung Kapitalisasi
Salah satu prinsip akuntansi yang paling penting adalah prinsip pencocokan. Prinsip penandingan menyatakan bahwa biaya harus dicatat untuk periode yang terjadi tanpa memperhatikan kapan pembayaran (misalnya, tunai) dilakukan. Mengakui biaya pada periode terjadinya memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi jumlah yang dihabiskan untuk menghasilkan pendapatan. Untuk aset yang segera dikonsumsi, proses ini sederhana dan masuk akal.
Namun, aset besar yang memberikan manfaat ekonomi di masa depan memberikan peluang yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan membeli truk pengiriman untuk operasi harian. Truk tersebut diharapkan dapat memberikan nilai selama 12 tahun. Alih-alih membebankan seluruh biaya truk saat dibeli, aturan akuntansi memungkinkan perusahaan untuk menghapus biaya aset selama masa manfaatnya (12 tahun).
Dengan kata lain, aset dihapuskan saat digunakan. Sebagian besar perusahaan memiliki ambang batas aset, di mana aset yang bernilai lebih dari jumlah tertentu secara otomatis diperlakukan sebagai aset yang dikapitalisasi.
Manfaat Kapitalisasi
Kapitalisasi aset memiliki banyak manfaat. Karena aset jangka panjang mahal, membebankan biaya selama periode mendatang dapat mengurangi fluktuasi pendapatan yang signifikan, terutama untuk perusahaan kecil. Banyak pemberi pinjaman mengharuskan perusahaan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tertentu. Jika aset jangka panjang yang besar dibebankan dengan segera, hal ini dapat mengganggu rasio yang diperlukan untuk pinjaman yang ada atau dapat mencegah perusahaan menerima pinjaman baru.
Selain itu, kapitalisasi biaya meningkatkan saldo aset perusahaan tanpa mempengaruhi saldo liabilitasnya. Akibatnya, banyak rasio keuangan akan terlihat menguntungkan. Terlepas dari manfaat ini, hal ini seharusnya tidak menjadi motivasi untuk mengkapitalisasi biaya.
Penyusutan
Proses penghapusan aset selama masa manfaatnya disebut sebagai penyusutan, yang digunakan untuk aset tetap, seperti peralatan. Amortisasi digunakan untuk aset tidak berwujud, seperti kekayaan intelektual. Penyusutan mengurangi nilai tertentu dari aset setiap tahun hingga nilai penuh aset dihapuskan dari neraca.
Laporan Laba Rugi
Penyusutan adalah biaya yang dicatat pada laporan laba rugi; jangan disamakan dengan “akumulasi penyusutan,” yang merupakan akun kontra neraca. Beban penyusutan laporan laba rugi adalah jumlah penyusutan yang dibebankan untuk periode yang ditunjukkan pada laporan laba rugi.
Akun kontra neraca penyusutan akumulasi penyusutan adalah total kumulatif beban penyusutan yang dicatat pada laporan laba rugi sejak akuisisi aset hingga waktu yang ditunjukkan pada neraca.
Peralatan Sewa Guna Usaha
Untuk peralatan yang disewa guna usaha, kapitalisasi adalah konversi sewa operasi menjadi sewa modal dengan mengklasifikasikan aset yang disewa guna usaha sebagai aset yang dibeli, yang dicatat di neraca sebagai bagian dari aset perusahaan. Nilai aset yang akan dialihkan adalah nilai pasar wajarnya atau nilai kini dari pembayaran sewa guna usaha, mana yang lebih kecil. Selain itu, jumlah pokok yang terutang dicatat sebagai kewajiban di neraca.
Kapitalisasi Pasar
Aspek lain dari kapitalisasi mengacu pada struktur modal perusahaan. Kapitalisasi dapat merujuk pada nilai buku modal, yang merupakan jumlah utang jangka panjang perusahaan, saham, dan laba ditahan, yang mewakili simpanan kumulatif laba atau pendapatan bersih.
Alternatif dari nilai buku adalah nilai pasar. Nilai pasar modal bergantung pada harga saham perusahaan. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan harga saham perusahaan dengan jumlah saham ekuitas yang beredar di pasar. Jika jumlah saham yang beredar adalah 1 miliar, dan harga saham saat ini adalah $10, maka kapitalisasi pasarnya adalah $10 miliar.
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar tinggi disebut sebagai saham berkapitalisasi besar; perusahaan dengan kapitalisasi pasar sedang disebut sebagai saham berkapitalisasi menengah, sedangkan perusahaan dengan kapitalisasi kecil disebut sebagai saham berkapitalisasi kecil.
Ada kemungkinan untuk menjadi overcapitalized atau undercapitalized. Overcapitalization terjadi ketika pendapatan tidak cukup untuk menutupi biaya modal, seperti pembayaran bunga kepada pemegang obligasi, atau pembayaran dividen kepada pemegang saham. Dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham. Undercapitalization terjadi ketika tidak ada kebutuhan untuk modal dari luar karena laba yang tinggi dan pendapatan yang diremehkan.
Biaya yang Dikapitalisasi vs Beban
Ketika mencoba memahami apa itu biaya yang dikapitalisasi, pertama-tama penting untuk membuat perbedaan antara apa yang didefinisikan sebagai biaya dan beban dalam dunia akuntansi. Biaya pada transaksi apa pun adalah jumlah uang yang digunakan untuk menukar aset.
Perusahaan yang membeli forklift akan menandai pembelian tersebut sebagai biaya. Beban adalah nilai moneter yang keluar dari perusahaan; ini termasuk sesuatu seperti membayar tagihan listrik atau sewa gedung.
Keterbatasan Kapitalisasi
Mengapitalisasi aset adalah bagian penting dari akuntansi keuangan modern dan diperlukan untuk menjalankan bisnis. Namun, laporan keuangan dapat dimanipulasi-misalnya, ketika biaya dibebankan dan bukan dikapitalisasi. Jika hal ini terjadi, pendapatan saat ini akan dikecilkan sementara itu akan digelembungkan di periode mendatang di mana penyusutan tambahan seharusnya dibebankan.
