Certified Management Accountant (CMA) adalah sebutan akuntansi yang menandakan keahlian dalam akuntansi keuangan dan manajemen strategis. Para profesional yang mendapatkan sebutan ini dikenal sebagai CMA dan memenuhi syarat untuk berbagai peran mulai dari pengawas keuangan hingga chief financial officer (CFO)
Bagaimana Certified Management Accountant (CMA) Bekerja
Sertifikasi Certified Management Accountant (CMA), yang dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants (IMA), dibangun di atas kemahiran akuntansi keuangan dengan menambahkan keterampilan manajemen yang membantu dalam membuat keputusan bisnis strategis berdasarkan data keuangan.
Seringkali, laporan dan analisis yang disiapkan oleh Certified Management Accountant (CMA) akan melampaui apa yang disyaratkan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Sebagai contoh, selain laporan keuangan GAAP yang diwajibkan oleh perusahaan, CMA dapat menyiapkan laporan manajemen tambahan yang memberikan wawasan khusus yang berguna bagi para pengambil keputusan perusahaan, seperti metrik kinerja pada departemen, produk, atau bahkan karyawan perusahaan tertentu.
Seperti halnya sebutan keuangan lainnya seperti sertifikasi akuntan publik bersertifikat (CPA) atau analis keuangan bersertifikat (CFA), Certified Management Accountant (CMA) tunduk pada kode etik yang ketat.Untuk mendapatkan CMA, kandidat harus memiliki gelar sarjana atau sertifikasi profesional terkait serta dua tahun pengalaman kerja terus menerus di bidang terkait.Kandidat juga harus lulus ujian yang ketat, yang biasanya membutuhkan lebih dari 300 jam persiapan. Menurut Otoritas Regulator Industri Keuangan (FINRA), CMA juga harus memiliki keanggotaan aktif di Institute of Management Accountants.
Contoh Nyata dari Certified Management Accountant (CMA)
Dorothy adalah seorang pengusaha yang mengelola perusahaan pemasok konstruksi kecil. Baru-baru ini, ia diundang untuk mengajukan penawaran atas sebuah kontrak yang mengharuskannya untuk menambah jumlah karyawan secara signifikan. Meskipun ia merasa bahwa proyek tersebut akan menjadi peluang besar bagi bisnisnya, ia bertanya-tanya apakah ia akan memiliki kapasitas pelaporan keuangan untuk mengelola jumlah karyawan yang meningkat secara efektif.
Untuk membantu mengatasi masalah ini, Dorothy memutuskan untuk mempekerjakan Dennis, seorang Certified Management Accountant (CMA). Untuk mendapatkan gelar CMA, Dennis harus lulus ujian dua bagian yang mencakup bidang-bidang seperti penganggaran dan peramalan, manajemen kinerja, pengukuran biaya, dan pengendalian internal. Dalam wawancara untuk posisi tersebut, Dennis berpendapat bahwa keahliannya ini akan memungkinkannya untuk mendukung Dorothy dalam menilai biaya dan manfaat dari proyek baru ini, serta secara efektif mengelola biaya dan logistik yang terlibat dalam melayani pelanggan baru.
Dengan keahlian Dennis, Dorothy dapat meningkatkan ukuran timnya tanpa kehilangan pengawasan terhadap biaya dan prosedur internalnya. Sebaliknya, keahlian Dennis memberikan transparansi yang baru bagi bisnisnya, sehingga Dorothy dapat menilai kinerja masing-masing anggota tim dan profitabilitas proyek-proyek tertentu dengan lebih baik.Di masa depan, kombinasi keterampilan akuntansi dan kefasihan Dennis dalam pengambilan keputusan manajerial menempatkannya pada posisi yang baik untuk menduduki posisi eksekutif di perusahaan atau di perusahaan lain.
Pertimbangan Khusus
Certified Management Accountant (CMA) dan akuntan lainnya diperkirakan akan semakin diminati di tahun-tahun mendatang. Antara tahun 2019 dan 2029, perekrutan akuntan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 4%. Karena tidak adanya standarisasi, pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut di sektor akuntansi manajemen karena perusahaan memiliki kebebasan yang cukup besar dalam merancang sistem akuntansi manajemen