Kata “credit” memiliki banyak arti dalam dunia keuangan, tetapi yang paling sering mengacu pada perjanjian kontrak di mana peminjam menerima sejumlah uang atau sesuatu yang bernilai dan berkomitmen untuk membayar kembali pemberi pinjaman di kemudian hari, biasanya dengan bunga. Credit juga dapat merujuk pada kelayakan credit atau riwayat credit individu atau perusahaan-seperti “dia memiliki credit yang baik.” Dalam dunia akuntansi, ini mengacu pada jenis entri pembukuan tertentu.
Credit dalam Pinjam Meminjam
Credit merupakan perjanjian antara creditur (pemberi pinjaman) dan peminjam (debitur). Debitur berjanji untuk membayar kembali pemberi pinjaman, sering kali dengan bunga, atau menanggung risiko finansial atau hukuman hukum. Memberikan credit adalah praktik yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, sejak awal peradaban manusia, menurut antropolog David Graeber dalam bukunya Debt: The First 5000 Years.
Ada banyak bentuk credit yang berbeda. Contoh yang umum termasuk pinjaman mobil, hipotek, pinjaman pribadi, dan jalur credit. Pada dasarnya, ketika bank atau lembaga keuangan lainnya memberikan pinjaman, mereka “mengcreditkan” uang kepada peminjam, yang harus membayarnya kembali di kemudian hari.
Kartu credit mungkin merupakan contoh credit yang paling banyak digunakan saat ini, yang memungkinkan konsumen untuk membeli apa saja secara credit. Bank penerbit kartu berfungsi sebagai perantara antara pembeli dan penjual, membayar penjual secara penuh sambil memberikan credit kepada pembeli, yang dapat melunasi utangnya dari waktu ke waktu sambil menimbulkan biaya bunga hingga lunas.
Demikian pula, jika pembeli menerima produk atau layanan dari penjual yang tidak memerlukan pembayaran sampai nanti, itu adalah bentuk credit. Misalnya, ketika sebuah restoran menerima satu truk produk dari grosir yang akan menagih restoran tersebut sebulan kemudian, grosir tersebut memberikan credit kepada pemilik restoran.
Definisi Lain Dari Credit
“Credit” juga digunakan sebagai singkatan untuk menggambarkan kesehatan keuangan bisnis atau individu. Seseorang yang memiliki credit yang baik atau sangat baik dianggap lebih kecil risikonya bagi pemberi pinjaman daripada seseorang dengan credit yang buruk atau buruk.
Skor credit adalah salah satu cara individu diklasifikasikan dalam hal risiko, tidak hanya oleh calon pemberi pinjaman tetapi juga oleh perusahaan asuransi dan, dalam beberapa kasus, tuan tanah dan pemberi kerja. Sebagai contoh, skor FICO yang umum digunakan berkisar antara 300 hingga 850. Siapapun dengan skor 800 atau lebih tinggi dianggap memiliki credit luar biasa, 740 hingga 799 menunjukkan credit sangat baik, 670 hingga 739 adalah credit yang baik, 580 hingga 669 adalah cukup, dan skor 579 atau kurang adalah buruk.
Perusahaan juga dinilai oleh lembaga pemeringkat credit, seperti Moody’s dan Standard and Poor’s, dan diberi nilai letter-grade, yang mewakili penilaian lembaga tersebut terhadap kekuatan finansial mereka. Skor tersebut diawasi dengan ketat oleh investor obligasi dan dapat memengaruhi seberapa besar bunga yang ditawarkan perusahaan untuk meminjam uang. Demikian pula, sekuritas pemerintah dinilai berdasarkan apakah pemerintah atau lembaga pemerintah yang menerbitkan dianggap memiliki credit yang kuat. Surat utang AS, misalnya, didukung oleh “kepercayaan dan credit penuh dari Amerika Serikat.”
Dalam dunia akuntansi, “credit” memiliki arti yang lebih khusus. Ini mengacu pada entri pembukuan yang mencatat penurunan aset atau peningkatan liabilitas (berlawanan dengan debit, yang melakukan sebaliknya). Sebagai contoh, anggaplah seorang pengecer membeli barang dagangan secara credit. Setelah pembelian, akun persediaan perusahaan meningkat sebesar jumlah pembelian (melalui debit), menambahkan aset ke neraca perusahaan. Namun, bidang utang usaha juga meningkat sebesar jumlah pembelian (melalui credit), menambah kewajiban.
Kesimpulan
Kata “credit” memiliki banyak arti dalam keuangan pribadi dan bisnis. Paling sering mengacu pada kemampuan untuk membeli barang atau jasa dan membayarnya di kemudian hari. Credit dapat diatur secara langsung antara pembeli dan penjual atau dengan bantuan perantara, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Credit memiliki tujuan penting dalam membuat dunia perdagangan berjalan dengan lancar.