BerandaIstilahDemand Schedule

Demand Schedule

Dalam ilmu ekonomi, Demand Schedule adalah tabel yang menunjukkan jumlah permintaan suatu barang atau jasa pada tingkat harga yang berbeda. Demand Schedule dapat digambarkan sebagai kurva permintaan berkelanjutan pada grafik dimana sumbu Y mewakili harga dan sumbu X mewakili kuantitas.

Memahami Demand Schedule

Demand Schedule umumnya terdiri dari dua kolom. Kolom pertama mencantumkan harga suatu produk dalam urutan menaik atau menurun. Kolom kedua mencantumkan jumlah produk yang diinginkan atau diminta pada harga tersebut. Harganya ditentukan berdasarkan riset pasar. Ketika data dalam Demand Schedule dibuat grafiknya untuk membuat kurva permintaan, data tersebut memberikan demonstrasi visual tentang hubungan antara harga dan permintaan, sehingga memudahkan estimasi permintaan suatu produk atau jasa pada titik mana pun di sepanjang kurva.

Demand Schedule vs. Supply Schedules /Jadwal Pasokan

Demand Schedule biasanya digunakan bersama dengan Supply Schedules, yang menunjukkan jumlah barang yang akan dipasok ke pasar oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Dengan membuat grafik kedua jadwal pada grafik dengan sumbu yang dijelaskan di atas, dimungkinkan untuk memperoleh representasi grafis dari dinamika penawaran dan permintaan di pasar tertentu.

Dalam hubungan penawaran dan permintaan, ketika harga suatu barang atau jasa naik, jumlah yang diminta cenderung turun. Jika semua faktor lainnya sama, pasar mencapai keseimbangan dimana jadwal penawaran dan permintaan berpotongan. Pada titik ini, harga yang bersangkutan adalah harga pasar keseimbangan, dan kuantitas yang bersangkutan adalah kuantitas keseimbangan yang dipertukarkan di pasar.

Faktor Tambahan Sesuai Permintaan / Demand

Harga bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan permintaan suatu produk tertentu. Permintaan juga dapat dipengaruhi oleh jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan, perubahan kualitas barang, periklanan yang efektif, dan bahkan pola cuaca.

Perubahan harga barang atau jasa terkait juga dapat mempengaruhi permintaan. Jika harga suatu produk naik, maka permintaan terhadap produk substitusi akan meningkat, sedangkan penurunan harga suatu produk dapat meningkatkan permintaan terhadap produk pelengkapnya. Misalnya, kenaikan harga suatu merek mesin pembuat kopi dapat meningkatkan permintaan terhadap mesin pembuat kopi yang relatif lebih murah yang diproduksi oleh pesaing. Jika harga semua alat pembuat kopi turun, permintaan kopi, yang merupakan pelengkap pasar pembuat kopi, mungkin akan meningkat karena konsumen mengambil keuntungan dari penurunan harga alat pembuat kopi.

Pentingnya Demand Schedule

Demand Schedule memainkan peran penting dalam perekonomian dalam memproyeksikan aktivitas ekonomi di masa depan dan bagi manajemen untuk memprediksi bagaimana kinerja produk mereka. Oleh karena itu, terdapat banyak aspek nilai yang berbeda pada Demand Schedule.

  • Demand Schedule mendorong keputusan penetapan harga. Perusahaan dapat mengumpulkan data dan menganalisis titik harga mana yang paling masuk akal untuk permintaan yang ingin mereka capai di pasar. Harga akhir yang dibayar konsumen untuk barang yang mereka inginkan sering kali ditentukan oleh hubungan antara titik-titik di sepanjang Demand Schedule ini.
  • Demand Schedule menginformasikan elastisitas. Meskipun data mendasarlah yang menggerakkan informasi, Demand Schedule dengan jelas mengkomunikasikan apakah suatu produk bersifat elastis atau inelastis. Suatu produk yang elastis dapat mengalami perubahan harga secara material tanpa berdampak besar pada permintaan barang tersebut. Namun, barang-barang yang tidak elastis mungkin akan mengalami penurunan drastis ketika harga naik. Informasi ini memberikan informasi yang lebih baik kepada manajemen tentang cara menangani strategi penetapan harga.
  • Demand Schedule mengarah pada perkiraan produksi. Setelah perusahaan memilih titik harganya, perusahaan kemudian dapat menggunakan Demand Schedule untuk memahami berapa banyak unit yang diharapkan terjual seiring waktu. Ini berarti perusahaan dapat memperkirakan dengan lebih baik bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja apa yang dibutuhkan pada waktu yang tepat untuk memenuhi ekspektasi pasar. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat rencana ke depan dan menetapkan harga yang menguntungkan karena mengetahui mungkin ada tingkat permintaan tertentu pada waktu tertentu.
  • Demand Schedule diterjemahkan ke produk lain. Ketika perusahaan lebih memahami pasar dan basis konsumen spesifiknya, perusahaan dapat memanfaatkan informasi tersebut ke produk lain. Hal ini mencakup memperkirakan apa yang mungkin terjadi jika perusahaan meluncurkan produk atau lini baru di masa depan.

Keterbatasan Demand Schedule

Ada beberapa kelemahan pada Demand Schedule. Meskipun hukum permintaan terutama terfokus pada harga suatu barang, ada faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan perubahan dalam permintaan suatu produk seperti preferensi konsumen, kegunaan produk, inovasi pasar, dan keadaan global seperti cuaca.

Demand Schedule juga menghadapi risiko keusangan dan ketinggalan jaman jika tidak ditinjau secara berkala. Misalnya, pertimbangkan model iPhone terbaru dan potensi Demand Schedule barang tersebut. Setelah pengumuman model iPhone berikutnya, mungkin terdapat implikasi langsung terhadap Demand Schedule versi sebelumnya. Lebih jauh lagi, Demand Schedule terikat pada kurva permintaan, dan kurva permintaan bergeser berdasarkan faktor eksternal.

Terakhir, Demand Schedule hanyalah perkiraan. Tidak ada cara untuk mengetahui bahwa proyeksi tersebut akan benar-benar terwujud sampai suatu produk dipasarkan, waktu berlalu, dan data dapat dianalisis. Perusahaan sebaiknya membandingkan jadwal perkiraan permintaan dengan Demand Schedule aktual untuk memastikan mereka terus belajar dari perkiraan sebelumnya.

Contoh Demand Schedule

Perhatikan contoh sebuah perusahaan yang mencoba menentukan strategi penetapan harga terbaik untuk HDTV 40″ 4K terbarunya. Perusahaan telah melakukan analisis pasar termasuk melakukan survei terhadap konsumen potensial dan menyusun Demand Schedule berikut.

Demand Schedule, Contoh (Hanya Pasar)

Dari kurva ini, perusahaan menyadari adanya permintaan yang besar terhadap produk tersebut seiring dengan penurunan harga (yang merupakan standar hukum permintaan). Namun, perusahaan kecewa dengan betapa cepatnya kurva permintaan menurun setelah harga televisi lebih dari $1.000. Perusahaan memutuskan untuk melakukan survei pasar lagi, namun kali ini mendekati dua pasar geografis.

Demand Schedule, Contoh (Dua Pasar)

Beberapa kesimpulan dapat diambil dari Demand Schedule kedua ini. Pertama, kurva permintaan tidak terlalu curam; konsumen di pasar kedua tidak memiliki permintaan yang lebih besar terhadap TV karena harganya turun seperti pasar pertama. Kesimpulan utama lainnya adalah permintaan lebih rendah. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan informasi ini untuk (1) mencoba menjual lebih sedikit TV di pasar kedua dengan harga lebih tinggi dan (2) mencoba menjual lebih banyak TV di pasar pertama dengan harga lebih rendah.

Kesimpulan

Demand Schedule adalah serangkaian titik yang mengidentifikasi permintaan konsumen terhadap suatu produk pada titik harga yang berbeda. Pelaku bisnis menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas, karena terkadang mencoba dan menjual produk dengan harga setinggi mungkin bukanlah hal yang terbaik. Informasi dari Demand Schedule ini juga menginformasikan manajemen kebutuhan penjualan, produksi, dan pengiriman di masa depan.

Baca Artikel Lainnya

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya