Discretionary Expense / Pengeluaran diskresi adalah biaya yang tanpanya bisnis atau rumah tangga dapat bertahan, jika diperlukan. Discretionary Expense sering kali didefinisikan sebagai pengeluaran yang tidak penting. Artinya, sebuah bisnis atau rumah tangga masih mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya meskipun semua belanja konsumen terhenti. Makan di restoran dan biaya hiburan adalah contoh Discretionary Expense.
Memahami Discretionary Expense
Pengeluaran dibagi menjadi beberapa kategori yaitu non-discretionary dan discretionary. Meskipun pengeluaran non-diskresioner dianggap wajib—perumahan, pajak, utang, dan bahan makanan—biaya tambahan adalah biaya apa pun yang dikeluarkan melebihi jumlah yang dianggap perlu. Hal ini umumnya dianggap sebagai keinginan, sedangkan pengeluaran yang tidak bersifat diskresi biasanya disebut sebagai kebutuhan. Oleh karena itu, pengeluaran yang bersifat diskresi jarang ada kaitannya dengan operasional bisnis atau rumah tangga sehari-hari, melainkan berkaitan dengan gaya hidup dan pilihan.
Bisnis dan individu membayar Discretionary Expense dengan pendapatan diskresi—jumlah uang yang tersisa setelah membayar perumahan, makanan, pajak, dan kebutuhan lainnya. Ketika keadaan sedang baik, orang mempunyai lebih banyak uang untuk dibelanjakan, dan mereka biasanya membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak mereka perlukan, seperti barang-barang mewah dan jasa lainnya—mobil, liburan, restoran, hiburan, barang elektronik, dan lain-lain.
Ketika keadaan menjadi lebih sulit dan masalah arus kas jangka pendek muncul, para manajer dan individu pertama-tama akan berupaya menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan. Pengeluaran tambahan biasanya merupakan pengeluaran pertama karena menghentikannya tidak akan berdampak besar pada bisnis atau rumah tangga.
Dalam lingkungan perusahaan, Discretionary Expense biasanya merupakan biaya yang terkait dengan promosi atau peningkatan posisi perusahaan di pasar. Membeli bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi barang biasanya dianggap penting. Menghabiskan uang untuk program pelatihan karyawan biasanya tidak dianggap penting.
Individu juga mungkin menghadapi saat-saat ketika perlu mempertimbangkan pengeluaran mana yang dapat mereka jalani tanpanya. Misalnya, seseorang yang mengalami kesulitan keuangan cenderung memprioritaskan pembayaran tagihan listrik dibandingkan membiayai liburan.
Jenis Discretionary Expense
Seperti disebutkan di atas, Discretionary Expense adalah biaya apa pun yang diinginkan dan bukan dibutuhkan oleh konsumen atau bisnis. Beberapa item kebijaksanaan umum meliputi:
- Liburan dan biaya perjalanan
- Mobil
- Alkohol dan tembakau
- Restoran dan biaya terkait hiburan lainnya
- Kopi dan minuman khas
Pengeluaran yang berhubungan dengan hobi dan olahraga, seperti kerajinan tangan, menjahit, dan keanggotaan gym. Penting untuk ditegaskan kembali bahwa apa yang dimaksud dengan Discretionary Expense bergantung pada siapa yang melakukan pembelian. Misalnya, membeli mobil baru mungkin dianggap sebagai keinginan seseorang, namun mungkin dianggap penting bagi seseorang yang harus menempuh perjalanan jauh ke tempat kerja dan mengemudi adalah satu-satunya pilihan.
Discretionary Expense vs. Non-Discretionary Expenses /Pengeluaran Non-Diskresi
Pengeluaran dibagi menjadi biaya non-diskresioner atau diskresi. Dengan kata lain, pengeluaran penting dan tidak penting. Beberapa pengeluaran, seperti biaya liburan dan barang-barang mewah, tidak diperlukan untuk menghidupi rumah tangga sehingga diklasifikasikan sebagai Discretionary Expense.
Dengan kata lain, penerima pendapatan dapat membayar barang atau jasa tersebut sesuai kebijaksanaannya sendiri. Namun, ada pengeluaran-pengeluaran tertentu yang harus dibayar agar segala sesuatunya tetap berjalan, seperti biaya perumahan, pajak, dan asuransi kesehatan untuk individu serta gaji, biaya pergudangan, dan transportasi untuk bisnis. Pengeluaran ini dianggap penting, karena penerima pendapatan harus membayarnya secara teratur atau menanggung akibatnya.
Pertimbangan Khusus
Apa yang dimaksud dengan Discretionary Expense bersifat subyektif. Oleh karena itu, hal ini mungkin sangat berbeda antara individu dan bisnis. Misalnya, perusahaan yang stabil dan mapan mungkin dapat melakukan pemotongan anggaran iklan untuk sementara waktu jika diperlukan. Sebaliknya, sebuah perusahaan baru yang menghadapi kesulitan mungkin perlu melakukan pengurangan di tempat lain, dengan menyadari bahwa meningkatkan eksposur dan memperkenalkan namanya sangat penting untuk menjaga bisnisnya tetap bertahan.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk konsumen individu. Beberapa orang mungkin hanya mampu membeli Starbucks setiap hari ketika semuanya berjalan baik. Mereka mungkin mempertimbangkan untuk memotong pengeluaran ini ketika masa sulit—atau jika mereka menabung untuk pengeluaran yang besar, seperti rumah atau mobil.
Penganggaran untuk Discretionary Expense
Dalam masa perekonomian yang sulit, rumah tangga dan dunia usaha mungkin perlu mengurangi pengeluaran tertentu sebagai respons terhadap penurunan pendapatan. Oleh karena itu, merupakan ide bagus untuk melacak Discretionary Expense secara terpisah dari pengeluaran penting sehingga mudah untuk melihat bagaimana biaya dapat dikurangi.
Salah satu taktik penganggaran yang bermanfaat adalah mengurutkan pengeluaran berdasarkan tingkat kepentingannya, dari yang paling kecil hingga yang paling penting. Jika kehilangan pekerjaan atau pengurangan pendapatan memaksa pemotongan anggaran, anggota rumah tangga atau tim manajemen perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi Discretionary Expense pertama yang harus dikeluarkan.