Fiscal Deficit adalah berkurangnya pendapatan pemerintah dibandingkan dengan pengeluarannya. Pemerintah yang mengalami Fiscal Deficit mengeluarkan belanja melebihi kemampuannya. Fiscal Deficit dihitung sebagai persentase produk domestik bruto (PDB), atau total dolar yang dibelanjakan melebihi pendapatan. Dalam kedua kasus tersebut, angka pendapatan hanya mencakup pajak dan pendapatan lainnya dan tidak termasuk uang yang dipinjam untuk menutupi kekurangan tersebut. Fiscal Deficit berbeda dengan utang fiskal. Yang terakhir adalah total utang yang terakumulasi selama bertahun-tahun akibat pembelanjaan defisit. Hal ini juga berbeda dengan ketidakseimbangan fiskal yang merupakan ukuran perbedaan masa depan antara kewajiban hutang dan aliran pendapatan di masa depan.
Memahami Fiscal Deficit
Fiscal Deficit tidak secara universal dianggap sebagai peristiwa negatif. Misalnya, ekonom berpengaruh John Maynard Keynes berpendapat bahwa pembelanjaan defisit dan utang yang dikeluarkan untuk mempertahankan pembelanjaan tersebut dapat membantu negara-negara keluar dari resesi ekonomi. Kelompok konservatif fiskal umumnya menentang defisit dan mendukung kebijakan anggaran berimbang. Di Amerika Serikat, Fiscal Deficit sering terjadi sejak negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya. Alexander Hamilton, Menteri Keuangan pertama, mengusulkan penerbitan obligasi untuk melunasi hutang negara-negara bagian selama Perang Revolusi.
Catat Fiscal Deficit
Pada puncak Depresi, Presiden Franklin D. Roosevelt memanfaatkan kebutuhan dan menerbitkan Obligasi Tabungan AS yang pertama untuk mendorong masyarakat Amerika menabung lebih banyak dan, bukan kebetulan, membiayai pengeluaran pemerintah.
Faktanya, Presiden Roosevelt memegang rekor pertumbuhan Fiscal Deficit AS yang paling cepat. Kebijakan New Deal yang dirancang untuk menarik Amerika keluar dari Depresi Hebat, dikombinasikan dengan kebutuhan untuk membiayai masuknya negara tersebut ke dalam Perang Dunia II, mendorong defisit federal dari 4,5% PDB pada tahun 1932 menjadi 26,8% pada tahun 1943.
Setelah perang, defisit federal dikurangi dan surplus sebesar $4 miliar dicapai pada tahun 1947 di bawah Presiden Harry S. Truman. Pada tahun 2009, Presiden Barack Obama meningkatkan defisit menjadi lebih dari $1 triliun untuk membiayai program stimulus pemerintah yang dirancang untuk melawan Resesi Hebat. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam dolar, namun sebenarnya hanya 9,7% dari PDB, jauh di bawah angka yang dicapai pada tahun 1940an. Pada tahun 2020, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, defisit mencapai $3,1 triliun untuk seluruh tahun fiskal karena kombinasi pemotongan pajak dan peningkatan belanja di tengah pandemi COVID-19 dan dampak buruk ekonomi yang diakibatkannya.
Surplus Fiskal yang Jarang Terjadi
Sejak Perang Dunia II, pemerintah AS mengalami Fiscal Deficit dalam beberapa tahun terakhir. Sebagaimana dicatat, Presiden Truman menghasilkan surplus pada tahun 1947, diikuti dua surplus lagi pada tahun 1948 dan 1951. Pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower mengalami defisit kecil selama beberapa tahun sebelum menghasilkan surplus kecil pada tahun 1956, 1957, dan 1960. Presiden Richard M. Nixon hanya mengalami satu surplus. , pada tahun 1969. Surplus federal berikutnya baru terjadi pada tahun 1998 ketika Presiden Bill Clinton mencapai kesepakatan anggaran penting dengan Kongres yang menghasilkan surplus $70 miliar. Surplus tersebut meningkat menjadi $236 miliar pada tahun 2000. Presiden George W. Bush mendapat keuntungan dari sisa surplus Clinton sebesar $128 miliar pada tahun 2001.