BerandaIstilahFixed Exchange Rate

Fixed Exchange Rate

Fixed Exchange Rate / Nilai Tukar Tetap adalah rezim yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral yang mengikat nilai tukar mata uang resmi suatu negara dengan mata uang negara lain atau harga emas. Tujuan dari sistem Fixed Exchange Rate adalah untuk menjaga nilai mata uang dalam kisaran yang sempit.

Memahami Fixed Exchange Rate

Tarif tetap memberikan kepastian yang lebih besar bagi eksportir dan importir. Suku bunga tetap juga membantu pemerintah mempertahankan inflasi yang rendah, yang dalam jangka panjang akan menjaga suku bunga tetap rendah dan menstimulasi perdagangan dan investasi.

Sebagian besar negara industri besar mempunyai sistem nilai tukar mengambang, dimana harga yang berlaku di pasar valuta asing (valas) menentukan harga mata uangnya. Praktik ini dimulai di negara-negara ini pada awal tahun 1970an ketika negara-negara berkembang masih menerapkan sistem suku bunga tetap.

Bretton Woods

Sejak akhir Perang Dunia II hingga awal tahun 1970-an, Perjanjian Bretton Woods menyatakan bahwa nilai tukar negara-negara peserta dipatok pada nilai dolar AS, yang ditetapkan pada harga emas.

Ketika surplus neraca pembayaran Amerika Serikat pascaperang berubah menjadi defisit pada tahun 1950an dan 1960an, penyesuaian nilai tukar berkala yang diizinkan berdasarkan perjanjian pada akhirnya terbukti tidak cukup. Pada tahun 1973, Presiden Richard Nixon menghapus Amerika Serikat dari standar emas, yang mengantarkan era suku bunga mengambang.

Awal Mula Persatuan Moneter

Mekanisme nilai tukar Eropa (ERM) didirikan pada tahun 1979 sebagai pendahulu dari persatuan moneter dan pengenalan euro. Negara-negara anggota, termasuk Jerman, Perancis, Belanda, Belgia, dan Italia, sepakat untuk mempertahankan nilai mata uang mereka dalam plus atau minus 2,25% dari titik tengah.

Inggris bergabung pada bulan Oktober 1990 dengan tingkat konversi yang sangat tinggi dan terpaksa mundur dua tahun kemudian. Negara-negara anggota asli euro melakukan konversi mata uang asal mereka dengan kurs sentral ERM yang berlaku pada tanggal 1 Januari 1999. Euro sendiri diperdagangkan secara bebas terhadap mata uang utama lainnya, sementara mata uang negara-negara yang ingin bergabung dalam perdagangan dikenal dengan sistem float terkelola. sebagai ERM II.

Kerugian dari Fixed Exchange Rate

Negara-negara berkembang sering menggunakan sistem suku bunga tetap untuk membatasi spekulasi dan menyediakan sistem yang stabil. Sistem yang stabil memungkinkan importir, eksportir, dan investor untuk membuat rencana tanpa mengkhawatirkan pergerakan mata uang.

Namun, sistem suku bunga tetap membatasi kemampuan bank sentral untuk menyesuaikan suku bunga sesuai kebutuhan pertumbuhan ekonomi. Sistem suku bunga tetap juga mencegah penyesuaian pasar ketika suatu mata uang menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Pengelolaan sistem suku bunga tetap yang efektif juga memerlukan sejumlah besar cadangan untuk mendukung mata uang ketika berada di bawah tekanan.

Nilai tukar resmi yang tidak realistis juga dapat mengarah pada pengembangan nilai tukar paralel, tidak resmi, atau ganda. Kesenjangan yang besar antara suku bunga resmi dan tidak resmi dapat mengalihkan mata uang keras dari bank sentral, yang dapat menyebabkan kekurangan valuta asing dan devaluasi besar-besaran secara berkala. Hal ini dapat lebih mengganggu perekonomian dibandingkan penyesuaian periodik rezim nilai tukar mengambang.

Contoh Fixed Exchange Rate di Dunia Nyata

Masalah Rezim Fixed Exchange Rate

Pada tahun 2018, menurut BBC News, Iran menetapkan Fixed Exchange Rate sebesar 42.000 rial terhadap dolar, setelah kehilangan 8% terhadap dolar dalam satu hari. Pemerintah memutuskan untuk menghilangkan perbedaan antara tarif yang digunakan pedagang—60.000 rial—dan tarif resmi, yang pada saat itu adalah 37.000.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru