Apa itu Holdovers?
Dalam keuangan, istilah “Holdovers” merujuk pada transaksi—biasanya cek—yang belum diproses. Dalam kebanyakan kasus saat ini, periode waktu di mana cek ditahan sebagai “Holdovers” biasanya tidak melebihi satu hari kerja.
“Holdovers” juga dapat merujuk pada penyewa yang tetap tinggal di properti setelah berakhirnya masa sewa dan dapat dikenakan penggusuran.
Memahami Holdovers
Holdovers biasanya terjadi ketika bank tidak memiliki cukup waktu untuk memproses semua pembayaran yang diterimanya sebelum akhir hari kerja. Holdovers umumnya ditemukan di bank-bank besar yang menjadi clearinghouse, dan berbeda dari penahanan yang dilakukan oleh bank pada cek luar negeri atau cek pihak ketiga. Dalam hal ini, cek biasanya ditahan hanya karena diterima terlalu larut di hari tersebut untuk diproses pada hari yang sama.
Sebagai contoh, seorang nasabah mungkin membawa sejumlah besar cek untuk disetorkan menjelang akhir hari kerja. Situasi seperti ini dapat menghasilkan cek holdover jika bank tidak dapat memprosesnya pada hari yang sama. Cek-cek holdover tersebut kemudian akan digabungkan dan disetorkan pada hari kerja berikutnya.
Pertimbangan Khusus
Ketika sebuah bank mengalami Holdovers, bank tersebut akan memberikan deposan tiket setoran yang diproses pada tanggal ketika instrumen tersebut diterima. Namun, situasi ini dapat menyebabkan terjadinya Holdover float, di mana uang yang diwakili oleh cek Holdover ada dalam duplikat untuk sementara waktu: pertama kali di rekening tempat cek Holdover tersebut dikeluarkan, dan kedua kalinya di rekening tempat cek tersebut disetorkan.
Untuk menghindari Holdover float, beberapa bank akan melakukan pemostingan debit ke rekening tempat cek Holdover tersebut disetorkan. Ketika item Holdover diproses keesokan harinya, debit ini akan dihapus. Selain itu, beberapa bank akan meminta pelanggan yang sering menyebabkan Holdovers untuk menandatangani perjanjian yang menentukan kondisi Holdover. Di sisi lain, beberapa bank menangani masalah ini dengan menolak untuk memperbolehkan Holdovers sama sekali. Sebagai gantinya, mereka hanya memberi tahu pelanggan bahwa item Holdover akan diproses pada hari kerja berikutnya.
Timing Holdover
Meskipun “holdovers” umumnya jarang ditemukan di bank-bank individual, mereka relatif umum jika dilihat dari tingkat sistem keuangan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, Federal Reserve telah mengamati peningkatan tingkat “holdover” float pada hari Selasa, akibat tumpukan cek yang disetor namun belum diproses pada akhir pekan sebelumnya.
Demikian pula, “holdover” float umumnya paling tinggi pada bulan Desember dan Januari, akibat cek yang tidak diproses yang disetor selama musim liburan. Gangguan sementara pada jam operasional bank, seperti peristiwa cuaca ekstrem, juga dapat meninggalkan “holdover” float.
Mengurangi Holdovers
Meskipun Holdovers memungkinkan cek untuk diproses dengan benar, mereka juga memberikan bank dana yang pada dasarnya “gratis”. Untuk mencegah bank menyalahgunakan dana ini, Undang-Undang Pengendalian Moneter tahun 1980 menetapkan beberapa ketentuan untuk mencegah atau meminimalkan Holdovers. Beberapa langkah tersebut termasuk membuat Federal Reserve mengenakan biaya kepada bank untuk kegiatan tertentu seperti pemrosesan cek manual, serta mendorong penggunaan jaringan pembayaran elektronik dan informasi rute rekening cek yang dapat dibaca komputer. Langkah-langkah ini memungkinkan pemrosesan cek dan pembayaran lainnya yang lebih cepat dan efisien, mengurangi Holdovers dan memperpendek waktu float.