BerandaIstilahIdentifiable Asset

Identifiable Asset

Identifiable Asset adalah aset yang nilai komersial atau wajarnya dapat diukur pada suatu titik waktu tertentu, dan yang diharapkan dapat memberikan manfaat di masa mendatang bagi perusahaan. Aset-aset ini merupakan pertimbangan penting dalam konteks merger dan akuisisi. Karena tidak semua aset pada neraca perusahaan dapat dinilai dengan cepat dan akurat pada suatu titik waktu, hanya aset yang dapat diklasifikasikan sebagai Identifiable Asset. Contohnya termasuk uang tunai, investasi likuid jangka pendek, properti, inventaris, dan peralatan, antara lain.  Identifiable Asset dapat dikontraskan dengan niat baik.

Memahami Identifiable Asset

Ketika satu perusahaan ingin mengambil alih perusahaan lain, perusahaan yang mengakuisisi dapat menetapkan nilai wajar untuk Identifiable Asset yang secara wajar diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan pembeli di masa mendatang. Identifiable Asset dapat berupa aset berwujud dan tidak berwujud. Identifiable Asset cukup penting dalam menilai bisnis secara akurat.

Jika suatu aset dianggap dapat diidentifikasi, perusahaan pembeli mencatatnya sebagai bagian dari asetnya di neraca. Identifiable Asset terdiri dari apa pun yang dapat dipisahkan dari bisnis dan dibuang seperti mesin, kendaraan, bangunan, atau peralatan lainnya. Jika suatu aset tidak dianggap sebagai Identifiable Asset, maka nilainya dianggap sebagai bagian dari jumlah niat baik yang timbul dari transaksi akuisisi.

Bagaimana Identifiable Asset Digunakan

Misalnya, anggaplah sebuah perusahaan konglomerat membeli perusahaan manufaktur yang lebih kecil dan perusahaan pemasaran internet yang baru berdiri. Perusahaan manufaktur tersebut kemungkinan besar akan memiliki sebagian besar nilainya terikat pada properti, peralatan, inventaris, dan aset fisik lainnya, sehingga hampir semua asetnya dapat diidentifikasi.

Di sisi lain, perusahaan pemasaran internet kemungkinan akan memiliki sangat sedikit Identifiable Asset, dan nilainya sebagai perusahaan akan didasarkan pada potensi pendapatan masa depannya. Dengan demikian, pembelian perusahaan pemasaran akan menghasilkan lebih banyak niat baik pada pembukuan perusahaan, karena nilai totalnya tidak dapat diukur dengan mudah meskipun mungkin ada beberapa aset berwujud.

Contoh Identifiable Asset vs. Goodwill

Jika nilai wajar Identifiable Asset dari Perusahaan ABC adalah $22 juta, dan kewajibannya adalah $10 juta, maka perusahaan tersebut memiliki nilai yang dapat diidentifikasi:

  • Aset – kewajiban = $12 miliar

Perusahaan XYZ setuju untuk membeli Perusahaan ABC seharga $15 miliar, nilai premium setelah akuisisi adalah $3 miliar. $3 miliar ini akan dimasukkan ke dalam neraca perusahaan pengakuisisi sebagai niat baik karena melebihi Identifiable Asset.

Sebagai contoh nyata, perhatikan merger T-Mobile dan Sprint yang diumumkan pada awal tahun 2018. Kesepakatan tersebut dinilai sebesar $35,85 miliar per tanggal 31 Maret 2018, menurut pengajuan S-4. Nilai wajar aset adalah $78,34 miliar dan nilai wajar kewajiban adalah $45,56 miliar.

Selisih antara aset dan kewajiban adalah $32,78 miliar. Dengan demikian, niat baik untuk transaksi tersebut akan diakui sebesar $3,07 miliar ($35,85 – $32,78), jumlah tersebut melebihi perbedaan antara nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga