Apa itu Inflation Swap?
Inflation Swap adalah kontrak yang digunakan untuk mengalihkan risiko inflasi dari satu pihak ke pihak lain melalui pertukaran aliran kas tetap.
Dalam Inflation Swap, satu pihak membayar aliran kas dengan tingkat tetap pada jumlah pokok nominal sementara pihak lainnya membayar aliran kas dengan tingkat mengambang yang terhubung ke indeks inflasi, seperti Indeks Harga Konsumen (CPI). Pihak yang membayar tingkat mengambang membayar tingkat yang disesuaikan dengan inflasi yang dikalikan dengan jumlah pokok nominal. Biasanya, pokok tidak berpindah tangan. Setiap aliran kas merupakan satu sisi dari swap.
Cara Kerja Inflation Swap
Inflation Swap digunakan oleh para profesional keuangan untuk mengurangi (hedge) risiko inflasi dan untuk memanfaatkan fluktuasi harga untuk keuntungan mereka. Banyak jenis institusi yang menemukan Inflation Swap sebagai alat yang berharga. Pembayar inflasi umumnya adalah institusi yang menerima aliran kas inflasi sebagai lini bisnis utama mereka. Contoh yang baik mungkin adalah perusahaan utilitas karena pendapatannya terkait (baik secara eksplisit atau implisit) dengan inflasi.
Salah satu pihak dalam Inflation Swap akan menerima pembayaran variabel (floating) yang terhubung dengan tingkat inflasi dan membayar sejumlah uang berdasarkan tingkat bunga tetap, sementara pihak lainnya akan membayar pembayaran yang terhubung dengan tingkat inflasi tersebut dan menerima pembayaran tingkat bunga tetap. Jumlah notional digunakan untuk menghitung aliran pembayaran. Inflation Swap dengan zero-coupon adalah yang paling umum, di mana aliran kas hanya dipertukarkan pada saat jatuh tempo.
Seperti halnya dengan swap lainnya, Inflation Swap pada awalnya memiliki nilai nominal atau nilai muka. Seiring perubahan tingkat bunga dan inflasi, nilai dari pembayaran floating yang belum diselesaikan akan berubah menjadi positif atau negatif. Pada waktu yang telah ditentukan, nilai pasar dari Inflation Swap dihitung. Pihak yang berlawanan akan menyetor jaminan kepada pihak lainnya dan sebaliknya, tergantung pada nilai dari Inflation Swap.
Manfaat dari Inflation Swap
Keuntungan dari Inflation Swap adalah memberikan analis estimasi yang cukup akurat mengenai apa yang dianggap oleh pasar sebagai tingkat inflasi “break-even”. Secara konseptual, ini sangat mirip dengan cara pasar menetapkan harga untuk suatu komoditas, yaitu kesepakatan antara pembeli dan penjual (antara permintaan dan penawaran) untuk bertransaksi pada tingkat yang ditentukan. Dalam hal ini, tingkat yang ditentukan adalah tingkat inflasi yang diharapkan.
Sederhananya, kedua pihak dalam Inflation Swap mencapai kesepakatan berdasarkan pandangan masing-masing tentang apa yang mungkin menjadi tingkat inflasi selama periode waktu yang dimaksud. Seperti pada interest rate swaps, pihak-pihak tersebut bertukar aliran kas berdasarkan jumlah pokok yang disebutkan (jumlah ini tidak benar-benar dipertukarkan), tetapi alih-alih melindungi atau berspekulasi terhadap risiko suku bunga, fokus mereka sepenuhnya pada tingkat inflasi.
Contoh Inflation Swap
Contoh dari Inflation Swap adalah seorang investor membeli commercial paper. Pada saat yang sama, investor tersebut memasuki kontrak Inflation Swap, menerima suku bunga tetap dan membayar suku bunga mengambang yang terhubung dengan inflasi.
Dengan memasuki Inflation Swap, investor secara efektif mengubah komponen inflasi dari commercial paper dari yang mengambang menjadi tetap. Commercial paper memberikan investor LIBOR riil ditambah spread kredit dan suku bunga inflasi yang mengambang, yang kemudian ditukar dengan suku bunga tetap dengan pihak lawan.