Intermediate Good adalah produk yang digunakan untuk menghasilkan barang akhir atau produk jadi—yang juga disebut sebagai barang konsumsi. Intermediate Good—seperti garam—juga dapat berupa produk jadi, karena dikonsumsi langsung oleh konsumen dan digunakan oleh produsen untuk memproduksi produk makanan lainnya. Intermediate Good dijual antarindustri untuk dijual kembali atau diproduksi menjadi barang lain. Barang-barang ini juga disebut produk setengah jadi karena digunakan sebagai input untuk menjadi bagian dari produk jadi.
Cara Kerja Intermediate Good
Intermediate Good sangat penting bagi proses produksi, itulah sebabnya barang-barang ini juga disebut barang produsen. Industri menjual barang-barang ini satu sama lain untuk dijual kembali atau untuk memproduksi barang lain. Ketika barang-barang ini digunakan dalam proses produksi, barang-barang tersebut diubah menjadi bentuk lain.
Biasanya ada tiga pilihan untuk penggunaan Intermediate Good:
- Produsen dapat membuat dan menggunakan Intermediate Good mereka sendiri.
- Produsen juga dapat memproduksi barang dan kemudian menjualnya, yang merupakan praktik yang sangat umum di antara industri.
- Perusahaan membeli Intermediate Good untuk penggunaan khusus dalam menciptakan produk antara sekunder atau dalam memproduksi barang jadi.
Tidak dapat dihindari, semua barang setengah jadi merupakan komponen dari produk akhir atau dikonfigurasi ulang sepenuhnya selama proses produksi.
Contoh Intermediate Goods/ Barang Setengah Jadi
Pertimbangkan seorang petani yang menanam gandum. Petani tersebut menjual hasil panennya kepada penggilingan seharga $100, sehingga petani memperoleh nilai $100. Penggilingan tersebut memecah gandum untuk dijadikan tepung, barang setengah jadi sekunder. Penggilingan tersebut menjual tepung tersebut kepada pembuat roti seharga $200 dan memperoleh nilai $100 ($200 penjualan – $100 pembelian = $100). Barang akhir, yang dijual langsung kepada konsumen, adalah roti. Pembuat roti menjual semuanya seharga $300, dengan menambahkan nilai $100 lagi ($300 – $200 = $100). Harga akhir penjualan roti tersebut sama dengan nilai yang ditambahkan pada setiap tahap dalam proses produksi ($100 + $100 + $100).
Barang Perantara vs. Barang Konsumsi dan Barang Modal (Intermediate Goods vs. Consumer and Capital Goods)
Barang perantara dapat digunakan dalam produksi, tetapi dapat juga menjadi barang konsumsi. Klasifikasinya bergantung pada siapa yang membelinya.
Jika seorang konsumen membeli sekantong gula untuk digunakan di rumah, maka itu adalah barang konsumsi. Namun, jika seorang produsen membeli gula untuk digunakan selama produksi produk lain, maka itu menjadi barang perantara.
Barang modal, di sisi lain, adalah aset yang digunakan dalam produksi barang konsumsi. Itu berarti barang-barang itu dibeli untuk membantu proses produksi. Jadi, tukang roti yang memanggang roti dalam contoh di atas akan membeli oven untuk digunakan dalam proses produksi. Oven itu dianggap sebagai barang modal, yang tidak berubah bentuk, tidak seperti gandum.
Barang Perantara dan Produk Domestik Bruto (PDB)
Ekonom tidak memperhitungkan barang perantara saat menghitung produk domestik bruto (PDB). PDB adalah pengukuran nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian. Alasan mengapa barang-barang ini tidak termasuk dalam perhitungan adalah karena barang-barang ini akan dihitung dua kali. Jadi, jika seorang pembuat manisan membeli gula untuk ditambahkan ke permennya, hal itu hanya dapat dihitung sekali—ketika permen tersebut terjual, bukan ketika ia membeli gula untuk produksi. Ini disebut pendekatan nilai tambah karena menilai setiap tahap produksi yang terlibat dalam menghasilkan barang akhir.
Pertimbangan Khusus
Ada banyak Intermediate Good yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Baja adalah contoh Intermediate Good. Baja dapat digunakan dalam konstruksi rumah, mobil, jembatan, pesawat terbang, dan banyak produk lainnya. Kayu digunakan untuk membuat lantai dan furnitur, kaca digunakan dalam produksi jendela dan kacamata, dan logam mulia seperti emas dan perak digunakan untuk membuat dekorasi, perlengkapan rumah, dan perhiasan.
Kesimpulan
Intermediate Good adalah produk yang digunakan dalam produksi untuk membuat barang lain, yang akhirnya dijual kepada konsumen. Intermediate Good dijual dari satu industri ke industri lain untuk dijual kembali atau untuk menghasilkan produk lain.