BerandaIstilahJack Welch

Jack Welch

Jack Welch adalah ketua dan kepala eksekutif General Electric dari tahun 1981 hingga 2001. Welch meningkatkan nilai pasar GE secara dramatis dari $14 miliar menjadi $410 miliar. Ia memiliki reputasi sebagai salah satu CEO terbaik sepanjang masa. Fortune menjulukinya sebagai “Manajer Abad Ini” pada tahun 1999. Ketika Welch pensiun, GE memberinya pesangon sekitar $417 juta, yang merupakan pesangon terbesar pada saat itu. Welch meninggal pada tanggal 1 Maret 2020, pada usia 84 tahun karena gagal ginjal.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

John Francis Welch Jr. lahir di Peabody, Massachusetts, pada tanggal 19 November 1935, dari pasangan John dan Grace Welch. Ia lulus dari University of Massachusetts, Amherst, dengan gelar sarjana. Ia memperoleh gelar doktor di bidang teknik dari University of Illinois, Urbana-Champaign.

Welch mulai bekerja di GE sebagai insinyur junior pada tahun 1960. Ia naik pangkat hingga memimpin perusahaan sebagai ketua dan kepala eksekutif (CEO). Welch mengancam akan meninggalkan perusahaan pada tahun-tahun awal masa kerjanya beberapa kali karena inefisiensi birokrasi. Sebagai pemimpin perusahaan, ia berupaya menghilangkan birokrasi ini dan meningkatkan pertumbuhan. Prestasi Terkemuka Jack Welch merampingkan bisnis GE yang luas selama tahun 1980-an. Ia memecat manajer yang tidak produktif dan menghilangkan seluruh divisi, kemudian mengakuisisi perusahaan lain dan mendorong mereka untuk mengadopsi model manajemen yang lebih baik dan meningkatkan laba bagi GE. Ia menutup pabrik, memberhentikan pekerja, dan menyampaikan visi “tumbuh cepat dalam ekonomi yang pertumbuhannya lambat,” judul pidato yang ia sampaikan pada tahun 1981, segera setelah ia menjadi ketua. Upayanya termasuk memangkas apa yang awalnya merupakan sembilan tingkatan manajemen. 2 Ia juga berupaya menciptakan suasana informal. Tujuannya adalah untuk membuat GE tampak seperti perusahaan kecil, bukan perusahaan gabungan seperti yang terjadi selama masa jabatan Welch sebagai pemimpin.

Keyakinan inti manajemen Welch adalah bahwa manajer yang berkinerja tinggi dapat mengubah hampir semua bisnis, jadi GE bereksperimen dengan segala hal mulai dari televisi hingga berlian sintetis. Ironisnya, hal ini menyebabkan fase ekspansi, menjadikan GE kembali menjadi konglomerat secara alami—meskipun dikelola dengan lebih agresif.

Karya yang Diterbitkan

Saat pensiun, Welch aktif sebagai penulis dan pembicara publik. Pada tahun 2005, ia menulis dan menerbitkan memoarnya, “Winning”. Buku tersebut berfokus pada manajemen dan bisnis dan ditulis bersama oleh istri Welch, Suzy. Duo suami-istri ini juga menulis buku lain, “The Real Life MBA”. Diterbitkan pada tahun 2015, buku tersebut berfokus pada bisnis, kepemimpinan, manajemen, dan pengembangan karier.

Warisan

Kepemimpinan Welch tetap menjadi warisan terbesarnya. Ia mempromosikan gagasan bahwa GE (dan perusahaan lain) harus memimpin industri tertentu atau meninggalkannya sepenuhnya. Ia memimpin penerapan program Six Sigma Motorola untuk meningkatkan produktivitas dalam manufaktur, yang ia terapkan pada GE secara keseluruhan.

Ia mengembangkan gaya tegas dalam menangani karyawan dan manajer yang berkinerja buruk dengan melakukan pemotongan yang jelas dari staf berdasarkan peringkat mereka terhadap karyawan dan divisi lain. Namun, warisan Welch agak rumit karena nasib GE sejak kepergiannya. Welch meninggalkan perusahaan tepat saat gelembung dot-com meletus, merusak beberapa lini bisnis GE yang sedang berkembang. Penggantinya, Jeffrey Immelt, terpaksa keluar dari banyak bisnis yang dianggap mengganggu pusat laba utama GE. Immelt juga memimpin penurunan harga saham GE saat krisis keuangan 2007-2008 menghantam operasi keuangan perusahaan.

Model yang ditinggalkan Jack Welch bagus dalam memeras laba dari bisnis-bisnis papan atas. Namun, hal itu membuat GE tidak siap untuk bertahan dari guncangan eksternal dan mengembangkan bisnis serta inovasi baru yang akan membawa perusahaan ke masa depan. Singkatnya, keberhasilan GE sangat bergantung pada waktu yang tepat yang sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Welch mungkin adalah CEO pertama yang kinerjanya dilihat terutama melalui lensa kinerja saham. Meskipun investor umumnya menghargai pandangan perusahaan ini, pandangan ini menyebabkan manajer berfokus pada kinerja jangka pendek. Fokus kinerja jangka pendek ini dapat berdampak buruk jangka panjang pada keberlanjutan perusahaan jika dilakukan secara ekstrem. Kehidupan Pribadi Jack Welch menikah tiga kali. Pada tahun 1959, ia menikahi Carolyn B. Osburn. Keduanya, yang memiliki empat orang anak, bercerai pada tahun 1987. Ia menikahi Jane Beasley pada tahun 1989 dan menceraikannya pada tahun 2003. Ia menikahi istri ketiganya, Suzy Wetlaufer, pada tahun 2004. Welch meninggal pada tahun 2020 karena gagal ginjal.

Kesimpulan

Jack Welch dianggap sebagai tokoh penting di dunia korporat. Setelah mengambil alih GE pada tahun 1981, ia mengubah perusahaan dengan berfokus pada keuntungan jangka pendek menggunakan strategi yang sangat agresif. Welch dianggap berjasa mengubah GE menjadi konglomerat yang kuat dengan mengurangi inefisiensi dan melakukan akuisisi. Di bawah kepemimpinannya, pemegang saham GE melihat peningkatan nilai pasar perusahaan. Welch pensiun pada tahun 2001 dan menyerahkan kendali kepada Jeffrey Immelt. Meskipun Welch meninggal pada tahun 2020, kepemimpinannya di GE tetap menjadi warisan terbesarnya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga