Jesse L. Livermore adalah seorang pedagang saham ternama pada pergantian abad ke-20. Meskipun tidak mengenyam pendidikan formal, ia memulai kariernya pada usia 14 tahun. Dianggap sebagai legenda Wall Street, Livermore telah memengaruhi banyak generasi pedagang saham dan komoditas. Livermore adalah penulis How to Trade Stocks dan My Life in Wall Street and How I Made Three Fortunes in the Stock Market. Jesse L. Livermore meninggal karena bunuh diri pada tanggal 28 November 1940.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Jesse L. Livermore lahir pada tanggal 26 Juli 1877, di Shrewsbury, Massachusetts. Dibesarkan dalam kemiskinan, Livermore hanya bersekolah di sekolah dasar. Pada usia 14 tahun, ia bergabung dengan Paine Webber & Co di Boston. Sebagai anggota dewan direksi, Livermore menyalin harga saham ke papan tulis dari rekaman pita ticker dari bursa saham.
Pedagang Saham
Dalam bukunya, Jesse Livermore Boy Plunger: The Man Who Sold America Short pada tahun 1929, Tom Rubython menggambarkan Livermore sebagai orang yang menghasilkan uang terbanyak dalam sehari dan orang yang kehilangan uang terbanyak dalam sehari. Antara tahun 1900 dan 1940, Jesse Livermore menghasilkan dan kehilangan tiga kekayaan. Livermore membeli dan menahan saham selama pasar sedang naik dan menjual saham ketika momentum pasar berubah. Strateginya sangat luar biasa mengingat perusahaan-perusahaan tidak menerbitkan statistik keuangan atau melakukan analisis fundamental.
Perdagangan pertama Livermore pada usia 15 tahun menghasilkan keuntungan sebesar $3,12. Pada usia 16 tahun, ia berhenti dari pekerjaannya di Paine Webber & Co. dan mulai berdagang sendiri. Pada saat itu, perdagangan saham sering dilakukan di toko-toko saham, tempat para pelanggan berjudi pada harga saham, sering kali menggunakan leverage yang tinggi. Ketika dilarang dari toko-toko ember Boston karena kesuksesannya yang konsisten, Livermore
Beruang Wall Street
Jesse L. Livermore memperoleh pujian di Wall Street karena memprediksi penurunan pasar, sehingga mendapat julukan “Beruang Wall Street.” The Wall Street Journal. “Beruang Wall Street.”
Dua perdagangannya yang terkenal terjadi selama Kepanikan 1907 dan pada awal Depresi Besar. Ia pindah ke New York City.
Ketika gelembung pasar meluas pada tahun 1906, Livermore mengikuti tren jangka panjang hingga nalurinya menyarankan sebaliknya. Dalam perdagangan yang terkenal, Livermore menjual saham Union Pacific dan memperoleh laba bersih sebesar $300.000 dua hari kemudian ketika gempa bumi melanda San Francisco. Pasar anjlok pada tahun 1907 dan Livermore mengikuti saran J.P. Morgan dan membeli sementara yang lain menjual. Para pedagang mengikuti dan Livermore dipuji karena membantu pemulihan awal pasar.
Pada tahun 1929, Livermore memiliki posisi yang baik di pasar saham tetapi mencari tanda-tanda pertama kelemahan saat gelembung pasar lainnya muncul. Dalam beberapa perdagangan kecil, Livermore menjual posisi long-nya dengan menyelidiki taruhan short di pasar. Dalam melakukannya, ia kehilangan hampir $250.000. Namun, Livermore terus membangun posisi short, dan pada Black Tuesday, 29 Oktober 1929, Livermore dilaporkan menghasilkan $100 juta dari short Depresi Hebatnya.
Menurut laporan, kekayaan puncak Livermore setara dengan $1,5 miliar saat ini. Ia berdagang dengan bebas dan tidak teregulasi hingga peluncuran Securities and Exchange Commission (SEC) pada tahun 1934, yang menandai awal dari akhir bagi Livermore. Investor. “Peran SEC.” Pada tahun 1940, Livermore bangkrut.
Kesimpulan
Kenaikan Jesse L. Livermore dari anggota dewan direksi menjadi legenda Wall Street tetap menjadi pelajaran bagi para investor saat ini. Pengalamannya merupakan catatan sejarah perdagangan saham yang tidak diatur pada awal abad ke-20.