NZD (Dolar Selandia Baru)
Dolar Selandia Baru (NZD) adalah mata uang resmi Selandia Baru. NZD terdiri dari 100 sen dan sering dilambangkan dengan simbol $ atau NZ$ untuk membedakannya dari mata uang lain yang berbasis dolar. NZD juga digunakan di Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn.
Memahami NZD (Dolar Selandia Baru)
Desimalisasi NZD (pembagian menjadi 100 sen) terjadi pada tahun 1967 ketika dolar Selandia Baru menggantikan pound Selandia Baru dengan nilai tukar dua dolar untuk satu pound. Awalnya dipatok pada dolar Amerika Serikat, NZD mengalami serangkaian perubahan dalam nilai tukar tetap hingga Maret 1985, ketika mata uang tersebut dibiarkan mengambang bebas.
Mata uang Selandia Baru memiliki sejarah panjang selama lebih dari 160 tahun. Faktanya, selama tahun 1800-an, Selandia Baru menggunakan koin dan uang kertasnya sebelum mata uang Inggris menjadi mata uang resmi. Akan tetapi, tidak ada yang resmi hingga tahun 1933, ketika Selandia Baru mengeluarkan koin resmi pertama mereka, yang didasarkan pada pound Inggris, shilling, dan pence. Koin pertama tersebut memiliki gambar burung asli Selandia Baru di sisi “ekor”, sebuah tradisi yang terus berlanjut, dengan raja Inggris di sisi kepala.
NZD secara akrab disebut sebagai ‘Kiwi,’ untuk menghormati burung yang tidak bisa terbang yang disebut kiwi, yang digambarkan pada satu sisi koin $1 negara tersebut. Pada tahun 1934, Bank Sentral Selandia Baru didirikan, menjadi satu-satunya pemasok uang kertas. Uang kertas asli memiliki berbagai desain, termasuk kiwi, Lambang negara, Raja Maori Tawhiao, dan Puncak Mitre Fiordland.
Butuh waktu 30 tahun lagi sebelum Bank Sentral mengganti mata uang pound, shilling, dan pence dengan dolar dan sen yang sebenarnya. Pada tahun 1967 saja, Bank mencetak 27 juta uang kertas baru dan 165 juta koin baru.
Mata uang NZD memiliki sejarah panjang berupa uang yang berwarna-warni dan semarak dan, sejak pertama kali diterbitkan, telah beberapa kali mengubah desain cetakannya. Pada tahun 1992, gambar Ratu Elizabeth pada semua uang kertas diubah untuk menggambarkan warga negara terkemuka Selandia Baru seperti Edmund Hillary, Kate Sheppard, Apirana Ngata, dan Ernest Rutherford, beserta burung dan tanaman lokal di bagian belakang uang kertas.
Sejak tahun 1999, pemerintah Selandia Baru telah memproduksi versi polimer atau plastik dari dolar Selandia Baru, yang membuat uang kertas tersebut lebih aman terhadap pemalsuan. Selain itu, komposisi polimer baru telah meningkatkan keawetan uang kertas tersebut.
Diperkirakan uang kertas polimer bertahan empat kali lebih lama daripada uang kertas linen atau kertas biasa. Menariknya, uang kertas polimer dapat dicuci dengan mesin cuci tanpa mengalami kerusakan material apa pun. Pada tahun 2016, mata uang tersebut mengalami pembaruan terkini, dengan warna yang lebih cerah dan fitur keamanan yang diperbarui.
NZD/USD
Nilai pasangan mata uang NZD/USD dikutip sebagai 1 dolar Selandia Baru per X dolar AS. Misalnya, jika pasangan mata uang tersebut diperdagangkan pada harga 1,50, berarti dibutuhkan 1,5 dolar AS untuk membeli 1 dolar Selandia Baru.
NZD/USD dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhi nilai dolar Selandia Baru dan/atau dolar AS dalam kaitannya dengan satu sama lain dan mata uang lainnya. Karena alasan ini, perbedaan suku bunga antara Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) dan Federal Reserve (Fed) akan memengaruhi nilai mata uang ini jika dibandingkan satu sama lain.
Ketika Fed melakukan intervensi dalam aktivitas pasar terbuka untuk memperkuat dolar AS, misalnya, nilai pasangan mata uang NZD/USD dapat menurun, karena penguatan dolar AS jika dibandingkan dengan dolar Selandia Baru.
Dolar Selandia Baru dianggap sebagai mata uang carry-trade karena relatif memberikan imbal hasil tinggi sehingga investor akan sering membeli NZD dan mendanainya dengan mata uang dengan imbal hasil rendah seperti yen Jepang atau franc Swiss.
Bukti ini terlihat jelas selama krisis keuangan ketika NZD menjadi salah satu dari banyak mata uang dengan imbal hasil tinggi yang jatuh selama tahun 2008 dan 2009. Posisi perdagangan margin pada nilai tukar NZD/yen Jepang meningkat secara stabil selama tahun 2007-08, karena investor Jepang memanfaatkan perbedaan yang lebar antara suku bunga Selandia Baru dan Jepang.
Selama turbulensi di pasar keuangan global selama pertengahan hingga akhir tahun 2008, posisi net long kumulatif yang dimiliki oleh pedagang margin Jepang di NZD turun hampir 90%.
Faktor lain yang memengaruhi NZD adalah harga susu dan jumlah pariwisata. Selandia Baru adalah salah satu pengekspor susu bubuk utuh terbesar di dunia. Artinya, jika harga susu naik, ekonomi Selandia Baru kemungkinan akan membaik, yang akan mendorong mata uangnya naik.
Pariwisata adalah salah satu sumber utama ekonomi Selandia Baru. Jadi, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke Selandia Baru, ekonomi akan membaik dan mata uangnya akan terapresiasi.