BerandaIstilahKorean Composite Stock Price Index (KOSPI)

Korean Composite Stock Price Index (KOSPI)

Apa itu Korean Composite Stock Price Index?

Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) mengacu pada serangkaian indeks yang melacak keseluruhan Bursa Efek Korea dan komponen-komponennya. Setiap indeks Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) adalah rata-rata pasar dengan pembobotan kapitalisasi.

Yang paling dikenal dari indeks-indeks ini adalah KOSPI 200, yang terdiri dari 200 saham biasa terbesar yang diperdagangkan secara publik di Korea, melacak sekitar 70% dari nilai pasar keseluruhan Bursa Efek Korea. KOSPI 200 digunakan sebagai tolok ukur kasar ketika investor atau trader merujuk pada kinerja Bursa Korea. Untuk alasan ini, dan karena komponen-komponennya adalah saham berkapitalisasi besar, orang membandingkan KOSPI 200 dengan S&P 500 di Amerika Serikat.

Per 2021, komponen utama KOSPI 200 meliputi produsen produk konsumen Samsung Electronics, Hyundai Motor, produsen semikonduktor SK Hynix, penyedia utilitas Korea Electric Power, dan Shinhan Bank.

Memahami Korean Composite Stock Price Index

Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1980-an, dengan beberapa varian diluncurkan pada tahun-tahun berikutnya, termasuk KOSPI 100 yang berfokus pada saham kapitalisasi menengah (mid-caps), dan KOSPI 50 yang mewakili saham kapitalisasi kecil (small caps). Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) juga merujuk pada serangkaian indeks yang melacak industri tertentu termasuk bahan kimia dan bank, serta indeks KODI, yang mengkhususkan diri pada saham dividen. Selain itu, Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) juga muncul pada beberapa produk lain yang melacak harga futures, options, dan obligasi pemerintah.

Perlu dicatat bahwa meskipun Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) mengacu pada seluruh keluarga indeks, banyak pelaku pasar menyebut KOSPI 200 hanya sebagai KOSPI.

Sejarah KOSPI 200

Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) 200 mulai diperdagangkan pada awal Januari 1983 dengan nilai 122,52. Nilai dasarnya, yang diindeks ke 4 Januari 1980, adalah 100. Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) 200 naik lebih dari 8 kali lipat menjadi lebih dari 1.000 pada April 1989, sekitar dua tahun setelah krisis keuangan Asia. Nilai indeks melonjak menjadi 1.997,06 pada ulang tahunnya yang ke-30 di akhir 2012, hanya tertinggal dari Bursa Efek Hong Kong dan Bursa Efek Taiwan selama periode waktu yang sama. Nilai indeks Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) 200 mencapai sekitar 2.470 pada pertengahan 2018, naik lebih dari 20 kali lipat sejak diperkenalkan.

Tanggal-tanggal penting untuk Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) termasuk 17 Juni 1988, ketika naik sekitar 8,5%, kenaikan persentase satu hari terbesar. Indeks ini juga turun lebih dari 12% pada 12 September 2001, sehari setelah serangan teroris 11 September di AS. Indeks ditutup di atas 2.000 untuk pertama kalinya pada 24 Juli 2007.

Para analis, pelaku pasar, dan media berita keuangan internasional semuanya mengikuti Korean Composite Stock Price Index (KOSPI) 200 dalam berbagai tingkatan. Outlet berita yang berbasis di AS seperti The Wall Street Journal dan Bloomberg, serta Reuters yang berbasis di London, yang dimiliki oleh Thomson Reuters yang berbasis di Kanada, sering mengutip indeks dan menggunakan nilainya saat melaporkan peristiwa pasar di Korea.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga