BerandaIstilahLast Twelve Months (LTM)

Last Twelve Months (LTM)

Apa Itu Last Twelve Month (LTM)? 

Last Twelve Month (LTM) mengacu pada kerangka waktu 12 bulan segera sebelumnya. Ini juga umum disebut sebagai trailing twelve months (TTM). Last Twelve Month (LTM) sering digunakan sebagai referensi untuk metrik keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, seperti pendapatan atau rasio utang terhadap ekuitas (D/E). Meskipun periode 12 bulan adalah rentang waktu yang relatif singkat untuk mengkaji kinerja perusahaan, ini dianggap berguna karena menunjukkan kinerja terbaru perusahaan, dan merupakan indikasi kondisi perusahaan saat ini. Istilah “Last Twelve Month” atau “trailing twelve months” sering muncul dalam laporan pendapatan perusahaan atau laporan keuangan lainnya. 

Memahami Last Twelve Month (LTM) 

Meskipun dalam beberapa hal, data 12 bulan kurang memadai untuk evaluasi investasi, ini adalah rentang waktu yang cukup panjang untuk meratakan faktor musiman tahunan, kemungkinan fluktuasi harga jangka pendek, dan beberapa gejolak pasar. Angka Last Twelve Month (LTM) menyediakan metrik terbaru dari angka tahunan dan kuartalan yang biasanya dilaporkan oleh manajemen perusahaan.

Dalam meninjau angka yang ditampilkan sebagai Last Twelve Month (LTM) atau trailing twelve months, investor tidak boleh berasumsi bahwa angka-angka tersebut harus bertepatan dengan tahun fiskal terbaru perusahaan. Dalam laporan keuangan perusahaan, yang biasanya diajukan pada akhir tahun fiskal perusahaan, angka Last Twelve Month (LTM) mengacu pada periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal terakhir bulan laporan keuangan tersebut, seperti 30 Juni atau 31 Desember. Sebagai contoh, dalam laporan keuangan tertanggal Maret 2015, angka Last Twelve Month (LTM) mencakup periode waktu dari 1 April 2014, hingga 31 Maret 2015.

Menggunakan Metrik Last Twelve Month (LTM) 

Selain digunakan untuk mengukur tren kinerja terkini suatu perusahaan, metrik keuangan Last Twelve Month (LTM) juga sering digunakan untuk membandingkan kinerja relatif perusahaan-perusahaan sejenis dalam suatu industri atau sektor. Metrik keuangan yang umumnya dipertimbangkan dengan melihat angka Last Twelve Month (LTM) meliputi rasio harga-pendapatan (P/E) dan laba per saham (EPS) suatu perusahaan.

Dalam meninjau saham, reksa dana, dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), angka dividend yield untuk Last Twelve Month (LTM) sering dibandingkan dengan angka SEC yield, yang hanya mencerminkan yield dari dividen yang paling baru dibayarkan. Contoh lain di mana angka Last Twelve Month (LTM) berguna adalah ketika suatu perusahaan sedang dipertimbangkan untuk diakuisisi. Untuk memperoleh nilai perusahaan saat ini yang lebih akurat, angka Last Twelve Month (LTM) seringkali lebih disukai daripada angka tahun fiskal terakhir.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga