BerandaIstilahLocking in Profits

Locking in Profits

Space Available
Hubungi kami untuk informasi kerja sama

Dalam dunia investasi, ada satu istilah yang mungkin sering kamu dengar, yaitu “locking in profits”. Mungkin kamu pernah merasa senang banget karena nilai investasi kamu naik tajam, tapi ragu-ragu buat jual karena takut kehilangan keuntungan yang lebih besar. Nah, di sinilah pentingnya ngerti konsep locking in profits. Artikel ini akan ngebahas tuntas tentang apa itu locking in profits, kenapa penting, dan gimana kamu bisa menerapkannya dalam strategi investasimu.

Apa Itu Locking in Profits?

Locking in profits adalah tindakan merealisasikan keuntungan yang sebelumnya masih berupa keuntungan di atas kertas (unrealized gains). Artinya, kamu menjual sebagian atau seluruh posisi investasi yang sudah menghasilkan keuntungan, supaya kamu benar-benar mengamankan profit tersebut. Selama kamu belum menjualnya, keuntungan yang kamu lihat itu masih bisa berubah kapan aja—bisa naik, bisa juga hilang kalau harga aset turun lagi.

Misalnya, kamu beli saham perusahaan X di harga Rp1.000 per lembar, dan sekarang harganya udah naik jadi Rp1.500. Kalau kamu belum jual, keuntungan Rp500 itu masih berupa unrealized gain. Begitu kamu jual sebagian atau seluruh saham itu, baru deh keuntungan itu jadi real atau realized gain. Nah, itulah yang dimaksud dengan locking in profits.

Kenapa Locking in Profits Itu Penting?

Sering kali, investor pemula terjebak pada keserakahan dan berpikir harga akan terus naik. Padahal, pasar itu sifatnya dinamis dan penuh ketidakpastian. Harga bisa berubah drastis dalam waktu singkat karena berita, sentimen pasar, atau kondisi ekonomi global. Di sinilah locking in profits jadi strategi yang bijak.

Dengan mengamankan sebagian keuntungan, kamu bisa melindungi portofoliomu dari risiko penurunan nilai aset. Jadi, meskipun nantinya harga turun, kamu udah pegang hasil nyata dari investasimu.

Selain itu, strategi ini juga bisa bantu kamu mengelola emosi dan tekanan psikologis dalam berinvestasi. Karena ketika kamu udah dapet profit yang pasti, kamu jadi lebih tenang dan nggak terlalu terombang-ambing oleh fluktuasi pasar.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Locking in Profits?

Nggak ada jawaban pasti soal kapan waktu terbaik untuk locking in profits, karena tergantung dari tujuan investasi kamu, profil risiko, dan kondisi pasar saat itu. Tapi ada beberapa sinyal umum yang bisa kamu jadikan pertimbangan:

  • Target keuntungan sudah tercapai. Kalau kamu udah punya target keuntungan dari awal (misalnya 20% atau 30%), dan sekarang nilainya sudah menyentuh target itu, saatnya locking in profits.
  • Pasar mulai menunjukkan tanda-tanda koreksi. Kalau kamu lihat ada potensi harga akan turun karena kondisi ekonomi atau analisis teknikal, lebih baik amankan sebagian dulu.
  • Kondisi perusahaan berubah. Misalnya ada kabar negatif tentang manajemen atau laporan keuangan mulai nggak sehat, itu bisa jadi alasan untuk merealisasikan keuntungan yang ada.

Strategi dalam Melakukan Locking in Profits

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan dalam melakukan locking in profits, tergantung seberapa besar keuntungan yang ingin kamu amankan dan seberapa besar posisi yang masih ingin kamu pertahankan.

Pertama, kamu bisa jual sebagian dari posisi investasimu. Misalnya kamu punya 1.000 lembar saham, kamu bisa jual 500 lembar untuk mengamankan sebagian keuntungan, dan biarkan sisanya tetap di pasar. Ini sering disebut dengan strategi “scaling out”.

Kedua, kamu bisa jual seluruh posisi, terutama kalau kamu yakin harga udah terlalu tinggi dan ada kemungkinan besar akan turun. Strategi ini cocok kalau kamu termasuk investor yang konservatif dan lebih suka bermain aman.

Ketiga, kamu juga bisa menggunakan trailing stop. Dengan trailing stop, kamu bisa mengunci keuntungan secara otomatis ketika harga naik, tapi tetap memberi ruang bagi harga untuk naik lebih tinggi sebelum dijual.

Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun locking in profits itu strategi yang cerdas, tetap ada risikonya juga. Salah satunya adalah kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar kalau ternyata setelah kamu jual, harga malah terus naik. Ini sering bikin penyesalan, tapi penting untuk diingat bahwa dalam investasi, lebih baik untung sedikit tapi pasti, daripada berharap banyak tapi malah rugi.

Kamu juga perlu perhatikan biaya transaksi dan pajak yang mungkin dikenakan ketika kamu jual asetmu. Pastikan perhitungan keuntungannya masih masuk akal setelah dikurangi biaya-biaya tersebut.

Kesimpulan

Locking in profits adalah strategi penting dalam dunia investasi untuk mengamankan keuntungan yang sudah didapat sebelum harga aset berubah arah. Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi risiko kehilangan profit karena fluktuasi pasar. Caranya bisa dengan menjual sebagian atau seluruh posisi yang sudah menguntungkan. Kapan waktunya tergantung pada tujuan investasimu dan kondisi pasar.

Ingat, pasar nggak bisa diprediksi dengan pasti. Jadi, lebih baik ambil langkah proaktif dan mengunci keuntungan, daripada menyesal karena terlalu lama menunggu. Dengan memahami dan menerapkan konsep locking in profits, kamu bisa jadi investor yang lebih disiplin, rasional, dan sukses dalam jangka panjang.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga