Saat mendengar istilah “leverage”, mungkin yang pertama kali terlintas di benakmu adalah sesuatu yang berkaitan dengan keuangan atau investasi. Tapi tahukah kamu bahwa leverage ini juga punya peran penting dalam operasional perusahaan? Ya, dalam dunia bisnis, ada istilah yang disebut dengan Operating Leverage atau leverage operasional. Operating leverage ini bisa diibaratkan sebagai “alat” yang dapat membantu perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Jadi, apa itu operating leverage, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa hal ini sangat penting dalam strategi bisnis perusahaan? Mari kita bahas lebih lanjut!
Apa Itu Operating Leverage?
Secara sederhana, operating leverage adalah sebuah konsep yang menunjukkan bagaimana perubahan kecil dalam hal penjualan dapat menghasilkan perubahan besar pada laba operasional perusahaan. Konsep ini berkaitan dengan proporsi antara biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) dalam struktur biaya perusahaan.
Jika sebuah perusahaan memiliki biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang rendah, perusahaan tersebut dianggap memiliki operating leverage yang tinggi. Artinya, perubahan kecil dalam hal pendapatan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap laba operasional. Sebaliknya, jika perusahaan lebih banyak bergantung pada biaya variabel dibanding biaya tetap, perusahaan tersebut memiliki operating leverage yang rendah, dan efek dari perubahan penjualan pada laba tidak akan sebesar pada perusahaan dengan operating leverage yang tinggi.
Cara Kerja Operating Leverage
Untuk memahami cara kerja operating leverage, mari kita ilustrasikan dengan contoh sederhana:
Misalkan, perusahaan A dan perusahaan B memproduksi barang yang sama. Perusahaan A memiliki biaya tetap yang tinggi, seperti biaya mesin atau sewa gedung, tetapi biaya variabel per unitnya rendah. Di sisi lain, perusahaan B memiliki biaya tetap yang rendah, tetapi biaya variabel per unitnya lebih tinggi, misalnya biaya untuk tenaga kerja tambahan.
Jika perusahaan A dan B sama-sama membukukan kenaikan penjualan sebesar 10%, perusahaan A yang memiliki operating leverage tinggi akan mencatatkan kenaikan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan B. Kenapa demikian? Karena pada perusahaan A, sebagian besar biaya sudah ditanggung sebagai biaya tetap, sehingga tambahan pendapatan dari penjualan akan langsung berdampak positif pada laba.
Dengan kata lain, operating leverage memungkinkan perusahaan dengan biaya tetap tinggi untuk mendongkrak keuntungan secara signifikan saat penjualan meningkat.
Kenapa Operating Leverage Penting bagi Perusahaan?
Memahami konsep operating leverage adalah hal yang sangat penting, terutama bagi manajer dan pemilik bisnis yang ingin mengoptimalkan struktur biaya dan mengidentifikasi potensi risiko maupun peluang. Berikut adalah beberapa alasan kenapa operating leverage menjadi aspek penting dalam operasional perusahaan:
Membantu Menilai Risiko Bisnis
Operating leverage yang tinggi dapat memberikan potensi keuntungan yang besar, namun hal ini juga berarti risiko yang lebih besar. Saat penjualan turun, perusahaan dengan operating leverage yang tinggi akan lebih terpukul karena harus menanggung biaya tetap yang besar. Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam menilai jumlah biaya tetap yang bisa ditanggung tanpa membahayakan stabilitas keuangan perusahaan, terutama saat permintaan turun.
Memaksimalkan Potensi Keuntungan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, operating leverage yang tinggi dapat meningkatkan laba operasional secara signifikan saat penjualan naik. Bagi perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi, perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi untuk meningkatkan profit margin saat volume produksi meningkat. Hal ini sangat menguntungkan bagi industri yang memiliki permintaan yang cenderung stabil atau meningkat.
Membantu Perusahaan Dalam Menentukan Strategi Harga
Dengan mengetahui struktur biaya tetap dan variabel, perusahaan bisa lebih leluasa dalam menentukan strategi harga. Misalnya, perusahaan dengan biaya tetap yang besar dapat menawarkan diskon atau promosi guna meningkatkan penjualan, karena mereka tahu bahwa setiap tambahan penjualan akan memberikan kontribusi besar pada laba, tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan yang besar.
Perencanaan Keuangan yang Lebih Matang
Memahami tingkat operating leverage dapat membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran dan proyeksi keuangan. Dengan mengetahui pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba, perusahaan juga dapat mempersiapkan strategi yang lebih matang, termasuk strategi untuk bertahan saat terjadi penurunan permintaan.
Cara Menghitung Operating Leverage
Secara umum, operating leverage dapat diukur dengan Degree of Operating Leverage (DOL), yang dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10% dan laba operasionalnya naik sebesar 30%, maka DOL perusahaan tersebut adalah 3. Ini berarti setiap penjualan naik 1%, maka laba operasional akan naik sebesar 3%.
Semakin tinggi nilai DOL, semakin besar pengaruh perubahan penjualan terhadap laba. Namun, nilai DOL yang tinggi juga menunjukkan perusahaan harus siap untuk menghadapi potensi kerugian besar jika penjualan turun secara drastis.
Kapan Operating Leverage Menjadi Kurang Menguntungkan?
Operating leverage yang tinggi memang terdengar menguntungkan, tapi tidak selalu. Perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi sangat rentan saat terjadi penurunan penjualan. Dalam kondisi pasar yang tidak stabil, operating leverage yang tinggi bisa menjadi sebuah beban besar. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kondisi pasar dan prospek penjualan sebelum memutuskan untuk beroperasi dengan tingkat operating leverage yang tinggi.
Selain itu, di industri yang memiliki banyak pesaing atau yang siklus permintaannya fluktuatif, operating leverage tinggi dapat menjadi sebuah strategi yang kurang ideal. Fleksibilitas adalah kunci bagi perusahaan yang menghadapi perubahan permintaan yang signifikan.
Kesimpulan
Operating leverage adalah sebuah konsep penting dalam manajemen keuangan perusahaan, terutama dalam hal perencanaan anggaran dan perencanaan strategi. Dengan memahami tingkat operating leverage, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih bijak terkait struktur biaya, strategi penjualan, dan strategi penentuan harga.
Namun, perusahaan harus tetap berhati-hati. Operating leverage yang tinggi memang memiliki potensi keuntungan besar, tetapi juga mengandung risiko yang cukup tinggi jika angka penjualan tidak sesuai dengan harapan. Dengan memahami konsep ini, perusahaan bisa mengoptimalkan potensi pendapatan sekaligus memitigasi risiko yang mungkin timbul.