BerandaIstilahOvernight Trading

Overnight Trading

Dalam dunia investasi dan trading aset keuangan, istilah “overnight trading” mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, terutama pemula. Padahal, strategi ini cukup populer di kalangan trader berpengalaman, terutama yang ingin memanfaatkan pergerakan harga di luar jam perdagangan reguler. Jadi, apa itu sebenarnya overnight trading, dan bagaimana cara kerjanya?

Apa Itu Overnight Trading?

Overnight trading adalah aktivitas jual beli aset keuangan seperti saham, forex, atau komoditas yang dilakukan di luar jam perdagangan reguler. Artinya, transaksi dilakukan ketika bursa utama, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), sudah tutup. Biasanya, aktivitas ini berlangsung pada malam hari hingga dini hari waktu setempat.

Dalam praktiknya, trading ini memungkinkan trader untuk tetap aktif bahkan saat pasar konvensional sedang libur atau tidak beroperasi. Hal ini dimungkinkan berkat jaringan komunikasi elektronik atau ECN (Electronic Communication Network) yang menghubungkan pembeli dan penjual secara langsung, tanpa melalui perantara bursa.

Cara Kerja Overnight Trading

Saat pasar reguler tutup, sistem ECN mengambil alih proses perdagangan. ECN bekerja dengan cara menghubungkan berbagai pelaku pasar seperti broker, bank, dan trader individual melalui platform digital. Jadi, kamu tetap bisa memasukkan order jual atau beli dan mengeksekusinya secara real-time jika ada lawan transaksi yang sesuai.

Misalnya, seorang trader dari Indonesia ingin menjual saham AS setelah pasar New York tutup. Dengan bantuan ECN, ia tetap bisa melakukan transaksi dengan trader lain yang aktif di waktu itu, meskipun bursa NYSE sedang tidak beroperasi.

Namun, karena dilakukan di luar jam sibuk, likuiditasnya lebih rendah, artinya jumlah pembeli dan penjual yang aktif juga lebih sedikit. Akibatnya, spread bisa melebar dan harga bisa menjadi lebih fluktuatif, sehingga membuat overnight trading cenderung berisiko lebih tinggi dibanding trading reguler.

Aset Apa Saja yang Bisa Ditransaksikan?

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua aset bisa diperdagangkan secara overnight. Di pasar saham misalnya, hanya saham tertentu di pasar luar negeri seperti Amerika Serikat yang bisa diperjualbelikan di sesi after-hours (setelah pasar tutup) dan pre-market (sebelum pasar buka). Untuk aset seperti forex, pasar memang berjalan hampir 24 jam selama hari kerja, sehingga kemungkinan melakukan overnight trading jadi lebih besar.

Komoditas seperti emas atau minyak juga bisa diperdagangkan di luar jam reguler, tergantung pada platform dan pasar yang digunakan. Tapi sekali lagi, volume transaksinya biasanya jauh lebih kecil dibandingkan saat jam perdagangan utama.

Keuntungan Overnight Trading

Salah satu keuntungan utama dari overnight trading adalah fleksibilitas waktu. Buat kamu yang sibuk di siang hari atau punya pekerjaan utama, kamu tetap bisa aktif trading pada malam hari. Selain itu, kamu juga bisa mengantisipasi berita global yang rilis setelah pasar tutup dan bereaksi lebih cepat terhadap pergerakan harga.

Trader yang jeli bisa mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga akibat rilis data ekonomi, laporan keuangan, atau peristiwa geopolitik yang terjadi di luar jam pasar biasa.

Risiko dan Tantangan

Walaupun menarik, overnight trading bukan tanpa risiko. Bahkan, bisa dibilang lebih berisiko dibandingkan trading di jam normal. Berikut beberapa tantangan utama yang harus kamu perhatikan:

  • Likuiditas rendah: Karena jumlah pelaku pasar lebih sedikit, kamu mungkin kesulitan untuk menjual atau membeli aset pada harga yang kamu inginkan. Ini bisa mengakibatkan delay dalam eksekusi order atau harga yang meleset jauh dari ekspektasi.
  • Volatilitas tinggi: Pergerakan harga bisa jadi lebih liar karena sedikitnya volume perdagangan. Hal ini bisa menguntungkan jika kamu berada di sisi yang tepat, tapi juga sangat merugikan jika pasar bergerak ke arah berlawanan dari posisi kamu.
  • Spread melebar: Karena persaingan order lebih kecil, spread antara harga bid dan ask bisa menjadi jauh lebih lebar dibandingkan jam perdagangan biasa. Ini artinya kamu bisa langsung mengalami kerugian kecil begitu order kamu tereksekusi.
  • Tidak semua broker mendukung: Tidak semua platform atau broker menyediakan akses untuk melakukan overnight trading. Jadi, pastikan kamu memilih broker yang memang punya fitur ini jika tertarik mencobanya.

Tips Sebelum Melakukan Overnight Trading

Kalau kamu tertarik mencoba overnight trading, ada beberapa hal penting yang bisa kamu lakukan sebagai persiapan:

  • Pilih aset yang likuid di sesi after-hours, seperti saham besar AS atau pasangan mata uang utama (major pairs) di forex.
  • Gunakan platform trading yang punya akses ke ECN, agar kamu bisa mengeksekusi order tanpa menunggu pasar reguler buka.
  • Pasang stop-loss dan take-profit untuk membatasi kerugian dan mengunci keuntungan secara otomatis.
  • Pantau berita global dan kalender ekonomi, karena peristiwa penting sering terjadi di luar jam pasar lokal.
  • Latih strategi kamu di akun demo dulu sebelum terjun ke akun real dengan dana besar.

Kesimpulan

Overnight trading adalah salah satu cara untuk tetap aktif di pasar keuangan meskipun pasar reguler sudah tutup. Dengan memanfaatkan teknologi seperti ECN, kamu bisa tetap melakukan transaksi dan bereaksi terhadap informasi terbaru dari seluruh dunia. Tapi, perlu diingat bahwa likuiditas yang lebih rendah dan volatilitas yang tinggi membuat aktivitas ini penuh risiko.

Buat kamu yang punya waktu terbatas di siang hari atau ingin menangkap peluang dari pergerakan harga yang terjadi di luar jam biasa, overnight trading bisa jadi pilihan menarik — asal dilakukan dengan strategi yang tepat dan pemahaman risiko yang baik. Jadi, jangan buru-buru masuk sebelum benar-benar paham ya!

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga