BerandaIstilahSuper Currency

Super Currency

Dalam dunia keuangan internasional, kamu pasti pernah dengar istilah seperti “Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia” atau “dominasi Dolar dalam perdagangan global”. Tapi, gimana kalau suatu hari nanti dunia punya mata uang global yang tidak bergantung pada satu negara saja? Nah, di sinilah konsep super currency muncul. Artikel ini bakal ngebahas secara lengkap apa itu super currency, kenapa ide ini penting, dan siapa aja yang pernah dukung penerapannya.

Apa Itu Super Currency?

Super currency, atau dalam Bahasa Indonesia bisa disebut sebagai mata uang supranasional, adalah jenis mata uang yang tidak dikeluarkan oleh satu negara tertentu, tapi didukung oleh kumpulan mata uang cadangan dari berbagai negara. Artinya, nilainya tidak ditentukan oleh kondisi ekonomi satu negara, seperti halnya dolar AS, melainkan berdasarkan nilai gabungan dari beberapa mata uang utama dunia seperti euro, yen, yuan, dan pound sterling.

Konsep ini mirip kayak “keranjang mata uang” atau basket currency, di mana nilai tukarnya dihitung dari kombinasi beberapa mata uang. Tapi super currency melangkah lebih jauh karena tujuannya adalah menjadi alat tukar global, unit akun internasional, dan penyimpan nilai universal yang bisa menggantikan dominasi mata uang tunggal seperti dolar AS dalam sistem keuangan internasional.

Tujuan dan Manfaat Super Currency

Tujuan utama dari super currency adalah menciptakan sistem moneter global yang lebih stabil dan adil. Saat ini, sistem global sangat bergantung pada dolar AS. Ketergantungan ini bisa menciptakan ketidakseimbangan karena kebijakan ekonomi Amerika Serikat bisa berdampak besar pada seluruh dunia. Misalnya, ketika Federal Reserve (bank sentral AS) menaikkan suku bunga, negara-negara berkembang bisa langsung kena dampaknya dalam bentuk capital outflow dan depresiasi mata uang.

Dengan super currency, risiko-risiko ini bisa diminimalisir karena:

  • Tidak bergantung pada satu negara saja. Kalau dolar jatuh, sistem keuangan global bisa goyah. Tapi kalau kita pakai super currency yang stabil karena didukung oleh banyak negara, efek semacam ini bisa dikurangi.
  • Mengurangi tekanan geopolitik. Negara-negara tidak perlu berkompetisi untuk menggantikan dolar sebagai mata uang global. Super currency bisa jadi alternatif netral.
  • Memperbaiki ketidakseimbangan global. Negara pemilik mata uang cadangan (seperti AS) seringkali mencetak uang lebih banyak karena permintaan global terhadap mata uang mereka tinggi. Ini bisa menimbulkan krisis finansial, dan super currency bisa mencegah hal tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Portfolio Manager?

Kapan Ide Super Currency Muncul?

Sebenernya, ide super currency bukan hal baru. Konsep awalnya bisa ditelusuri kembali ke masa pasca-Perang Dunia II, ketika sistem keuangan internasional sedang dibangun ulang. Ekonom terkenal asal Inggris, John Maynard Keynes, pernah mengusulkan mata uang internasional yang disebut “bancor” pada tahun 1944 saat Konferensi Bretton Woods. Bancor ini dirancang untuk menjadi mata uang supranasional yang digunakan dalam perdagangan internasional dan dikelola oleh institusi global. Tapi ide Keynes kalah oleh proposal AS yang mendukung dolar sebagai mata uang global, dan akhirnya dolar menjadi pusat dari sistem Bretton Woods.

Setelah sistem Bretton Woods runtuh pada awal tahun 1970-an, dominasi dolar makin kuat. Namun, ide super currency kembali muncul ke permukaan terutama setelah krisis keuangan global 2008, yang memperlihatkan kelemahan dalam sistem moneter internasional yang sangat tergantung pada dolar.

Siapa Saja yang Mendukung Super Currency?

Setelah krisis 2008, beberapa tokoh dan lembaga mulai menyuarakan perlunya reformasi sistem moneter global, termasuk ide super currency. Salah satu tokoh yang cukup vokal adalah Zhou Xiaochuan, mantan Gubernur Bank Sentral Tiongkok (People’s Bank of China). Dalam pidatonya tahun 2009, Zhou menyarankan agar dunia mulai mempertimbangkan penggunaan Special Drawing Rights (SDR) milik IMF sebagai basis mata uang global baru.

SDR adalah aset cadangan internasional yang dikeluarkan oleh IMF dan nilainya ditentukan berdasarkan keranjang mata uang utama dunia. Saat ini, SDR belum digunakan secara luas dalam perdagangan internasional, tapi punya potensi sebagai basis super currency di masa depan.

Dukungan terhadap super currency juga datang dari berbagai ekonom dan lembaga think tank yang menilai bahwa sistem yang terlalu bergantung pada dolar bersifat tidak seimbang dan rawan krisis.

Baca Juga: Apa Itu Duopoli?

Apakah Super Currency Bisa Menggantikan Dolar?

Ini pertanyaan besar yang sampai sekarang masih jadi perdebatan. Di satu sisi, super currency punya potensi untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan stabil. Tapi di sisi lain, ada banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum super currency bisa benar-benar diterapkan.

Beberapa tantangan utama antara lain:

  • Koordinasi internasional. Negara-negara harus sepakat dan mau menyerahkan sebagian kontrol moneter mereka ke lembaga global. Ini bukan hal yang mudah secara politik.
  • Infrastruktur keuangan. Perlu dibangun sistem pembayaran, kliring, dan pelaporan internasional yang mendukung super currency.
  • Kepercayaan dan stabilitas. Super currency harus bisa dipercaya oleh pelaku pasar dan publik. Tanpa kepercayaan, nilainya bisa jadi fluktuatif seperti mata uang biasa.

Meski begitu, beberapa perkembangan teknologi dan geopolitik mungkin bisa membuka jalan bagi super currency. Misalnya, dengan munculnya teknologi blockchain dan stablecoin, ide tentang mata uang digital global semakin realistis. Bahkan, beberapa pihak membayangkan super currency masa depan bisa berbasis central bank digital currency (CBDC) yang dikembangkan secara kolaboratif oleh beberapa negara.

Apakah Dunia Butuh Super Currency?

Kebutuhan terhadap super currency makin terasa di era globalisasi saat ini. Ketergantungan pada dolar AS membuat banyak negara rentan terhadap kebijakan domestik Amerika Serikat. Selain itu, munculnya kekuatan ekonomi baru seperti Tiongkok, India, dan Brasil membuat sistem saat ini terasa usang dan tidak mencerminkan dinamika ekonomi global yang berubah.

Dengan super currency, dunia bisa punya sistem keuangan internasional yang:

  • Lebih inklusif
  • Lebih netral secara politik
  • Lebih stabil secara ekonomi

Tentu saja, penerapannya butuh waktu, kehendak politik, dan kesiapan teknologi. Tapi semakin sering terjadi krisis yang menunjukkan kelemahan sistem saat ini, makin besar pula peluang bahwa ide super currency akan jadi kenyataan suatu hari nanti.

Baca Juga: Apa Itu International Reserves?

Kesimpulan

Super currency adalah ide tentang mata uang global yang tidak bergantung pada satu negara dan nilainya ditentukan oleh gabungan mata uang cadangan dari berbagai negara. Tujuannya adalah menciptakan sistem keuangan dunia yang lebih stabil, adil, dan tahan terhadap krisis. Meskipun belum jadi kenyataan, ide ini sudah didiskusikan sejak era Keynes dan kembali mencuat setelah krisis 2008.

Saat ini, SDR dari IMF sering dianggap sebagai kandidat utama super currency. Tapi untuk bisa diterapkan secara global, butuh kerja sama internasional, kepercayaan, dan dukungan dari teknologi keuangan modern.

Jadi, walaupun super currency masih jadi wacana, bukan nggak mungkin di masa depan dunia bakal pakai satu mata uang bersama yang mewakili kepentingan seluruh negara, bukan hanya satu pihak saja. Dunia keuangan internasional jelas sedang bergerak, dan siapa tahu, super currency bisa jadi langkah berikutnya.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga