Bonus Issue, juga dikenal sebagai penerbitan warkat atau penerbitan kapitalisasi, adalah penawaran saham tambahan gratis kepada pemegang saham lama. Sebagai contoh, perusahaan dapat memberikan satu Bonus Issue untuk setiap lima saham yang dimiliki. Perusahaan menerbitkan Bonus Issue untuk menarik investasi lebih lanjut dan memberi imbalan kepada pemegang saham.
Memahami Bonus Issue
Bonus Issue meningkatkan jumlah saham yang beredar, namun tidak meningkatkan kapitalisasi pasar. Perusahaan biasanya mendanai Bonus Issue melalui laba atau cadangan saham yang ada. Bonus Issue tidak kena pajak; namun, pemegang saham masih harus membayar pajak keuntungan modal jika mereka menjualnya untuk mendapatkan keuntungan bersih. Perusahaan mengalokasikan Bonus Issue sesuai dengan kepemilikan masing-masing pemegang saham. Bonus Issue tidak melemahkan ekuitas pemegang saham karena Bonus Issue diterbitkan dengan rasio konstan yang menjaga ekuitas relatif setiap pemegang saham tetap sama seperti sebelum penerbitan. Sebagai contoh, Bonus Issue tiga banding satu memberikan hak kepada setiap pemegang saham untuk setiap saham yang mereka miliki sebelum penerbitan. Pemegang saham dengan 1.000 saham menerima 3.000 Bonus Issue (1.000 × 3 ÷ 1 = 3.000).
Mengapa Perusahaan Menerbitkan Bonus Issue?
Perusahaan biasanya menerbitkan Bonus Issue karena beberapa alasan utama. Pertama, mereka mendorong lebih banyak partisipasi investor ritel dalam saham mereka dengan menurunkan harga per saham dan menambah likuiditas. Kedua, Bonus Issue memberikan alternatif selain pembayaran dividen untuk memberi penghargaan kepada investor. Dan terakhir, mereka mencerminkan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang sehat secara finansial untuk terus tumbuh dan menghasilkan nilai bagi pemegang saham. Kami akan membahas lebih lanjut alasan-alasan ini ketika melihat keuntungan menerbitkan Bonus Issue.
Keuntungan Menerbitkan Bonus Issue
Mendorong partisipasi ritel: Meningkatkan jumlah saham yang beredar akan menambah likuiditas dan menurunkan harga saham perusahaan, sehingga sahamnya lebih terjangkau dan lebih mudah diperdagangkan oleh investor ritel. Saham dengan harga lebih rendah memungkinkan investor membeli lebih banyak unit, sementara peningkatan likuiditas mengurangi biaya selip. Alternatif pembayaran dividen: Perusahaan yang menghasilkan laba tidak tetap dapat menerbitkan Bonus Issue daripada dividen tunai untuk membangun kepercayaan pemegang saham. Bonus Issue mungkin sangat menarik bagi perusahaan kecil yang ingin menarik lebih banyak investor namun tidak memiliki pendapatan yang cukup konsisten untuk membayar dividen reguler. Menunjukkan kesehatan keuangan: Perusahaan yang menerbitkan Bonus Issue menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki cadangan saham dan/atau laba yang cukup untuk memberi imbalan kepada calon investor dan pemegang saham saat ini. Bonus Issue juga menandakan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang sehat secara finansial untuk terus bertumbuh dan menambah nilai pemegang saham.
Perlakuan pajak yang menguntungkan: Bonus Issue tidak dikenakan pajak saat diterbitkan, sehingga lebih menguntungkan daripada dividen tunai dari segi perpajakan, karena dividen tunai dikenakan tarif pajak perusahaan sebesar 10% hingga 37%. Namun, investor masih diharuskan membayar pajak capital gain atas Bonus Issue jika menjualnya untuk mendapatkan keuntungan bersih.
Kerugian Menerbitkan Bonus Issue
Biaya peluang: Perusahaan dapat menggunakan laba yang disisihkan untuk Bonus Issue untuk tujuan lain yang dapat menambah nilai pemegang saham. Sebagai contoh, laba ditahan dapat digunakan untuk akuisisi strategis ke pasar yang sedang berkembang atau untuk mendanai peralatan dan mesin yang diperbarui. Peluang yang hilang juga berpotensi menciptakan pemberitaan buruk bagi perusahaan, yang dapat berdampak negatif pada sentimen investor. Dampak negatif terhadap dividen: Menerbitkan Bonus Issue tidak menghasilkan uang tunai bagi perusahaan, yang dapat mengakibatkan penurunan pembayaran dividen di masa mendatang, yang berpotensi mengecewakan para pemegang saham. Selain itu, beberapa investor yang menerima Bonus Issue mungkin berpikir bahwa perusahaan mungkin lebih memprioritaskan bentuk hadiah tersebut daripada dividen tunai di masa mendatang. Tidak ada keuntungan finansial langsung: Tidak seperti pembayaran dividen tunai, pemegang saham tidak langsung mendapatkan keuntungan finansial karena harga saham perusahaan turun secara proporsional dengan tambahan Bonus Issue yang diterbitkan. Sebagai contoh, asumsikan seorang investor membeli 100 lembar saham XZY Ltd. dengan harga masing-masing $10, dan perusahaan menerbitkan Bonus Issue 1-untuk-1. Setelah Bonus Issue, investor sekarang memiliki 200 saham (100 saham asli + 100 Bonus Issue). Sebagai hasil dari Bonus Issue tambahan yang ditambahkan ke persediaan yang beredar, saham-saham tersebut sekarang bernilai masing-masing $5 ($10 ÷ 2), dan tidak memberikan keuntungan finansial langsung kepada investor.
Pemecahan Saham vs Bonus Issue
Pemecahan saham dan Bonus Issue memiliki banyak persamaan dan perbedaan. Ketika sebuah perusahaan mengumumkan pemecahan saham, jumlah saham bertambah, namun nilai investasinya tetap sama. Perusahaan biasanya mengumumkan pemecahan saham sebagai metode untuk memasukkan likuiditas tambahan ke dalam saham, meningkatkan jumlah saham yang diperdagangkan, dan membuat saham lebih terjangkau bagi investor ritel. Ketika saham dipecah, tidak ada peningkatan atau penurunan cadangan kas perusahaan. Sebaliknya, ketika perusahaan menerbitkan Bonus Issue, saham tersebut dibayarkan dari cadangan kas, dan cadangan kas berkurang.
Kesimpulan
Bonus Issue mengacu pada perusahaan yang mengalokasikan saham tambahan dari pendapatan atau cadangan yang ada kepada pemegang saham. Bonus Issue meningkatkan jumlah saham beredar perusahaan, namun tidak meningkatkan kapitalisasi pasarnya, karena harga saham menyesuaikan secara proporsional dengan jumlah saham yang diterbitkan. Perusahaan umumnya menerbitkan Bonus Issue untuk menarik investor ritel, memberikan alternatif selain dividen, dan/atau memproyeksikan posisi keuangan yang sehat. Di sisi lain, laba yang disisihkan untuk masalah bonus dapat menyebabkan hilangnya peluang yang menghasilkan nilai pemegang saham yang lebih baik. Meskipun investor tidak dikenakan pajak secara langsung pada saat perusahaan menerbitkan Bonus Issue, pajak capital gain berlaku jika saham tersebut dijual untuk mendapatkan laba bersih.