Yen Jepang bergerak stabil di sekitar level 155.6 per Dolar AS pasca Bank of Japan (BoJ) merilis notulen pertemuannya pada bulan April. Menurut notulen tersebut, para anggota dewan BoJ mengkhawatirkan risiko kenaikan inflasi dan tengah membahas skenario kenaikan suku bunga.
Notulen tersebut juga mengungkapkan bahwa pelemahan Yen merupakan faktor utama kenaikan inflasi, sehingga menarik perhatian bank sentral.
Meskipun demikian, BoJ diprediksi akan mempertahankan kebijakan moneternya yang bersifat akomodatif seraya mencermati prospek aktivitas ekonomi dan kenaikan inflasi.
Dari sisi data ekonomi, tingkat pertumbuhan upah di Jepang cenderung melambat – bertentangan dengan perkiraan BoJ bahwa siklus kenaikan upah dan inflasi “cukup baik”.
Sementara itu, sepanjang perdagangan pekan ini, Yen telah melemah hampir 2% bahkan setelah pemerintah Jepang terus memberikan peringatan tentang pergerakan mata uang yang ekstrim.
Pada pekan lalu, Yen menguat hingga 5.2% di tengah adanya dugaan intervensi dari pemerintah Jepang. Dugaan tersebut diperkuat oleh data BoJ yang mengungkapkan bahwa mereka telah menghabiskan hampir $60 miliar untuk mendongkrak nilai Yen.