Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke atas level $83 per barel setelah persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun lebih besar dari perkiraan investor.
Menurut data EIA, persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu turun 4.87 juta barel, atau lebih besar dari perkiraan turun 0.8 juta barel.
Selain itu, sikap dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve kian meningkatkan optimisme seputar penurunan suku bunga di AS, di mana para investor memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya pada bulan September adalah sekitar 98%.
Sebagai informasi, penurunan suku bunga berpotensi mendongkrak aktivitas ekonomi sekaligus permintaan minyak.
Kembali memanasnya tensi geopolitik juga turut mendongkrak harga minyak, terlebih setelah muncul laporan bahwa sebuah kapal tanker berbendera Liberia diserang oleh kelompok Houthi di Laut Merah.