BerandaIstilahHigh-Yield Bond

High-Yield Bond

High-yield bonds adalah surat utang, juga dikenal sebagai obligasi sampah, yang diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi ini dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi kelas investasi, tetapi juga merupakan investasi yang lebih berisiko.

Apa itu High-Yield Bond?

High-yield bonds (juga disebut junk bonds) adalah obligasi yang membayar suku bunga lebih tinggi karena memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi kelas investasi. High-yield bond lebih mungkin mengalami gagal bayar, sehingga obligasi ini memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi berkualitas investasi sebagai kompensasi bagi investor.

Penerbit high-yield debt cenderung merupakan perusahaan startup atau perusahaan padat modal dengan rasio utang yang tinggi. Namun, beberapa high-yield bond adalah obligasi yang jatuh, yaitu obligasi yang kehilangan peringkat kredit yang baik.

Memahami High-Yield Bond

High-yield bond, atau obligasi sampah, adalah obligasi korporasi yang mewakili utang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan janji untuk membayar bunga dan mengembalikan pokok utang pada saat jatuh tempo. Obligasi sampah diterbitkan oleh perusahaan dengan kualitas kredit yang lebih buruk.

Obligasi dicirikan oleh kualitas kreditnya dan masuk ke dalam salah satu dari dua kategori obligasi: investment grade dan non-investment grade. Obligasi non-investment grade, atau high-yield bonds, memiliki peringkat kredit yang lebih rendah dari lembaga-lembaga pemeringkat kredit terkemuka.

Obligasi dianggap non-investment grade jika memiliki peringkat di bawah BB+ dari Standard & Poor’s dan Fitch, atau Ba1 atau di bawahnya dari Moody’s. Obligasi dengan peringkat di atas level ini dianggap sebagai investment grade. Peringkat kredit bisa serendah D (gagal bayar), dan sebagian besar obligasi dengan peringkat C atau lebih rendah memiliki risiko gagal bayar yang tinggi.

High-yield bonds biasanya dibagi menjadi dua subkategori:

  • Fallen angel—Obligasi yang telah diturunkan peringkatnya oleh lembaga pemeringkat utama dan mengarah ke status junk-bond karena kualitas kredit perusahaan penerbit yang buruk.
  • Rising star—Obligasi dengan peringkat yang meningkat karena kualitas kredit perusahaan penerbit yang membaik. Rising Star mungkin masih merupakan junk bond, tetapi sedang menuju ke arah kualitas investasi.

Keuntungan dari High-Yield Bond

Investor memilih high-yield bonds karena potensi imbal hasil yang lebih tinggi.

High-yield bond memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan kualitas investasi jika obligasi tersebut tidak mengalami gagal bayar. Biasanya, obligasi dengan risiko tertinggi juga memiliki imbal hasil tertinggi. Teori portofolio modern menyatakan bahwa investor harus mendapatkan kompensasi atas risiko yang lebih tinggi dengan imbal hasil yang lebih tinggi pula.

Kekurangan dari High-Yield Bond

Meskipun high-yield bond menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi berkualitas investasi, obligasi ini juga memiliki sejumlah risiko, seperti risiko gagal bayar, volatilitas yang lebih tinggi, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar merupakan risiko paling signifikan bagi investor high-yield bonds. Cara utama untuk mengatasi risiko gagal bayar adalah diversifikasi, tetapi hal ini membatasi strategi dan meningkatkan biaya bagi investor.

Dengan obligasi kelas investasi, Anda bisa membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dan memegangnya secara langsung. Ketika Anda memegang obligasi individu, Anda dapat membangun tangga obligasi untuk mengurangi risiko suku bunga. Investor sering kali dapat menghindari biaya yang terkait dengan dana dengan memegang obligasi individu. Namun, kemungkinan gagal bayar membuat obligasi individu lebih berisiko daripada berinvestasi dalam reksa dana obligasi.

Volatilitas yang lebih tinggi

Secara historis, harga high-yield bond secara signifikan lebih tidak stabil daripada obligasi kelas investasi. Volatilitas pasarhigh-yield bond mirip dengan volatilitas pasar saham, tidak seperti pasar obligasi berkualitas investasi yang memiliki volatilitas jauh lebih rendah.

Risiko Suku Bunga

All bonds face interest rate risk. This is the risk that market interest rates will rise and cause the price of a bond to decrease. The price of bonds move in the opposite direction of the price of market interest rates. The longer a bond’s term, the higher the interest rate risk because there is more time for interest rates to change.

Risiko Likuiditas

Aset likuid adalah aset yang dapat Anda jual dengan mudah untuk mendapatkan uang tunai. Ketika obligasi sering diperdagangkan, obligasi memiliki likuiditas yang lebih tinggi. Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Anda tidak dapat menjual aset pada waktu dan dengan harga yang mencerminkan nilai sebenarnya dari obligasi tersebut. High-yield bond umumnya memiliki risiko likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan kualitas investasi. Bahkan reksa dana high-yield bond dan reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) juga memiliki risiko likuiditas.

Investment Grade vs. Non-Investment Grade

Anda biasanya dapat mengklasifikasikan obligasi ke dalam kelas investasi dan non-investasi. Obligasi diperingkat oleh tiga lembaga pemeringkat utama: Moody’s, Standard & Poor’s, dan Fitch. Ketika sebuah obligasi diberi peringkat Baa3 atau lebih tinggi oleh Moody’s atau BBB- atau lebih tinggi oleh Standard & Poor’s atau Fitch, obligasi tersebut dianggap layak investasi. Obligasi dengan peringkat Ba1 atau lebih rendah dari Moody’s atau BB+ atau lebih rendah dari Standard & Poor’s atau Fitch dianggap tidak layak investasi. Anda harus memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi untuk berinvestasi pada obligasi non-investment grade.

Cara Berinvestasi High-Yield Bond

Anda dapat berinvestasi dalam high-yield bond dengan beberapa cara:

  • Anda bisa membeli obligasi korporasi berimbal hasil tinggi langsung dari broker.
  • Anda bisa membeli reksa dana atau ETF yang memegang high-yield bond.

Dengan strategi yang terakhir, Anda membeli saham reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang memilih obligasi mana yang akan dimasukkan.

Saat meneliti pilihan Anda pada high-yield bond, Anda bisa membaca dokumen utama seperti prospektus obligasi, yang memberikan informasi mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi. Prospektus ini juga memuat rencana perusahaan dalam menggunakan dana obligasi, beserta persyaratan dan risiko obligasi.

Pengaruhnya Terhadap High-Yield Bonds Ketika Suku Bunga Naik 

Ketika suku bunga naik, nilai pasar high-yield bond dapat menurun karena investor dapat memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dengan obligasi yang lebih baru.

Namun, kenaikan suku bunga juga dapat membantu high-yield bonds karena suku bunga cenderung meningkat ketika ekonomi berekspansi, sehingga perusahaan yang menerbitkan obligasi dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan pengeluaran. Ini berarti obligasi-obligasi ini akan memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah.

Signal Forex Akurat
Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga