Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 154.3 setelah data ekonomi terbaru Jepang menunjukkan hasil yang beragam.
Menurut data terbaru, tingkat inflasi di Jepang turun menjadi 2.3%, sedangkan tingkat inflasi inti turun menjadi 2.3%, atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan yaitu 2.2%.
Data lainnya mengungkapkan bahwa aktivitas bisnis sektor manufaktur di Jepang mengalami kontraksi, sedangkan aktivitas bisnis sektor jasa berhasil mengalami ekspansi.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda baru-baru ini memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan bulan Desember dengan alasan pelemahan Yen.
Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dilaporkan sedang mempertimbangkan paket stimulus senilai 90 miliar Dolar AS untuk meringankan dampak dari kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat.
Kendati demikian, menguatnya mata uang Dolar AS dan imbal hasil Treasury AS membuat Yen terus dibayangi aksi jual.