Yen Jepang melemah lebih lanjut ke atas level 157 per Dolar AS. Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya intervensi oleh pihak pemerintah Jepang guna menstabilkan mata uangnya.
Pekan lalu, Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk tidak mengubah suku bunganya dan tidak memberikan banyak petunjuk terkait waktu kenaikan suku bunga di masa depan. Sebaliknya, Ueda menyatakan BoJ akan mencermati apakah pertumbuhan upah akan bertahan hingga tahun depan. Tidak hanya itu, Ueda menekankan perlunya kejelasan yang lebih besar mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi dari Presiden AS terpilih Donald Trump.
Memperparah masalah ini, Pemerintah Jepang sedang mempersiapkan rekor anggaran sebesar $735 miliar untuk tahun fiskal mendatang. Melonjaknya anggaran dipicu oleh meningkatnya kewajiban jaminan sosial dan biaya pembayaran utang, sehingga kian meningkatkan status Jepang sebagai negara industri yang paling banyak berhutang.
Sebagai informasi, Yen telah melemah lebih dari 10% terhadap Dolar AS sepanjang perdagangan tahun ini. Para analis khawatir bahwa pelemahan yang terus berlanjut akan memperburuk kondisi ekonomi, dan berpotensi mendorong Bank of Japan atau Kementerian Keuangan untuk mengambil tindakan.