Harga minyak mentah WTI merangkak naik ke sekitar level $72 per barel seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek pasokan dalam jangka pendek.
Stasiun pompa di wilayah Rusia Selatan dilaporkan telah diserang oleh sebuah pesawat tak berawak, sehingga mengganggu aliran minyak mentah dari Kazakhstan ke Laut Hitam. Serangan ini berpotensi memangkas volume transit hingga 30% dan membutuhkan waktu perbaikan hingga dua bulan.
Namun, kenaikan harga minyak dibayangi oleh meredanya tensi geopolitik pasca AS dan Rusia dilaporkan telah melakukan pembicaraan diplomatik guna mengakhiri perang di Ukraina.
Para pejabat tinggi AS dan Rusia dilaporkan telah bertemu di Riyadh untuk melakukan negosiasi, namun ketidakhadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menimbulkan kekhawatiran bahwa negosiasi tersebut akan berakhir buntu.
Sementara itu, para investor terus mencermati sejumlah laporan terkait apakah OPEC+ akan melonggarkan kebijakan pemangkasan produksinya pada bulan April atau memperpanjangnya.
Di tempat terpisah, Presiden AS Donald Trump menyatakan ekspor minyak mentah Venezuela dari Chevron tengah ditinjau ulang – mengindikasikan memanasnya hubungan antara AS dan Venezuela.
