BerandaIstilahJanuary Barometer

January Barometer

Beberapa pedagang percaya bahwa kinerja Indeks S&P 500 pada bulan Januari dapat memprediksi kinerjanya untuk sisa tahun ini. Misalnya, para pendukung January Barometer ini percaya bahwa jika S&P 500 naik antara tanggal 1 Januari dan 31 Januari, ini akan meramalkan hasil positif untuk sisa tahun ini. Demikian pula, jika pasar berkinerja buruk pada bulan Januari, kemungkinan besar kinerjanya akan buruk untuk sisa tahun ini.

Memahami January Barometer

Ide January Barometer pertama kali dicetuskan oleh Yale Hirsch, pencipta Stock Trader’s Almanac pada tahun 1972. Namun, masih digunakan oleh beberapa pedagang hingga hari ini. Pedagang yang percaya pada hipotesis ini dapat menggunakannya untuk mencoba dan menentukan waktu pasar. Artinya, mereka dapat berinvestasi di pasar hanya pada tahun-tahun ketika barometer memprediksi bahwa pasar akan naik dan tidak berinvestasi di pasar ketika barometer memperkirakan penurunan pasar.

Para pendukung pandangan ini akan mengutip data yang menunjukkan bahwa January Barometer hanya mencatat 11 kesalahan antara tahun 1950 dan 2021, sehingga indikator tersebut memiliki rasio akurasi sebesar 84,5%. Almanak Pedagang Saham. “Hasil Resmi January Barometer 2021: Trifecta Januari Digagalkan.” Namun, fenomena ini mungkin sebagian besar ilusi. Lagi pula, dari tahun 1945 hingga 2021, pasar ekuitas AS menghasilkan laba tahunan positif sekitar 70% dari waktu. Oleh karena itu, January Barometer mungkin hanya merupakan efek sekunder dari kecenderungan umum ekuitas AS untuk merangkak naik setiap tahun, bukan fenomena khusus yang dapat digunakan untuk meningkatkan waktu pasar seseorang.

Pengkritik teori January Barometer akan menunjukkan bahwa fenomena serupa belum ditemukan secara konsisten di luar Amerika Serikat dan oleh karena itu mungkin merupakan anomali sementara yang khusus untuk pasar ekuitas AS.

Contoh Nyata January Barometer

Dalam beberapa tahun terakhir, January Barometer memiliki hasil yang beragam. Pada tahun 2023, S&P 500 tumbuh sebesar 6,18% pada bulan Januari, dan untuk tahun tersebut tumbuh lebih dari 26%. Pada tahun 2022, S&P 500 turun lebih dari 5% pada bulan Januari dan berakhir dengan kerugian sebesar 20%. Pada tahun 2021, S&P 500 turun sebesar 1,1% pada bulan Januari tetapi terus naik hanya di bawah 27% pada tahun tersebut. Hasil pada tahun 2020 lebih ambigu, dengan S&P 500 turun 0,16% pada bulan Januari hanya untuk melanjutkan reli sebesar 16% sepanjang sisa tahun tersebut. Pada tahun 2019, S&P 500 naik sebesar 7,87% pada bulan Januari dan mengakhiri tahun dengan kenaikan sebesar 28,9%.

Kesimpulan

January Barometer telah menunjukkan daya tahannya sebagai sebuah konsep sejak pertama kali diperkenalkan lebih dari 50 tahun yang lalu. Perdebatan statistik tentang apakah indikator tersebut benar-benar merupakan prediktor yang baik terhadap kinerja Indeks S&P 500 kemungkinan akan terus berlanjut selama beberapa dekade. Terlepas dari itu, dimulainya Tahun Baru selalu memberi para pedagang peluang baru untuk memperkirakan apa yang mungkin terjadi selama beberapa bulan ke depan, dan tidak perlu banyak usaha untuk mengharapkan bahwa indikator seperti January Barometer akan terus menjadi bagian dari diskusi tersebut.

Signal Forex Akurat

Baca Juga