Nilai tukar Yen Jepang menguat ke sekitar level 145.5 per Dolar AS setelah sempat melemah selama beberapa minggu terakhir. Penguatan ini terjadi seiring melemahnya mata uang Dolar AS pasca Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang ia sebut sebagai “Perang 12 Hari”.
Para investor juga mengabaikan serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar yang tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, keputusan Iran untuk tidak menargetkan Selat Hormuz juga meredakan kekhawatiran seputar pasokan minyak.
Dari dalam negeri, para investor masih mencermati kebijakan Bank Sentral Jepang. Dalam pertemuan bulan Juni, BoJ memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di angka 0.5%, dan mengindikasikan akan menaikkan suku bunganya lebih lanjut. Hal ini dipicu oleh masih tingginya tingkat inflasi inti lantaran perusahaan-perusahaan masih membebankan kenaikan upah ke harga barang.