BerandaIstilahLean Startup

Lean Startup

Lean startup adalah metode yang digunakan untuk mendirikan perusahaan baru atau memperkenalkan produk baru atas nama perusahaan yang sudah ada. Metode lean startup menganjurkan pengembangan produk yang telah ditunjukkan oleh konsumen bahwa mereka inginkan sehingga pasar akan segera muncul setelah produk diluncurkan. Berbeda dengan mengembangkan produk dan kemudian berharap permintaan akan muncul.

Mengukur Minat Konsumen

Dengan menggunakan prinsip lean startup, pengembang produk dapat mengukur minat konsumen terhadap produk dan menentukan bagaimana produk tersebut mungkin perlu disempurnakan. Proses ini disebut pembelajaran yang divalidasi dan dapat digunakan untuk menghindari penggunaan sumber daya yang tidak perlu dalam pembuatan dan pengembangan produk. Melalui lean startup, jika sebuah ide cenderung gagal, ide tersebut akan gagal dengan cepat dan murah, bukan dengan lambat dan mahal, oleh karena itu muncul istilah “gagal-cepat”.

Metode lean startup dikembangkan oleh pengusaha Amerika Eric Ries, pendiri, dan CEO Long-Term Stock Exchange (LTSE). Ia menjelaskan metode tersebut secara lengkap dalam buku terlarisnya, The Lean Startup, yang telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa.

Lean Startup vs. Bisnis Tradisional

Metode lean startup juga membedakan dirinya dari model bisnis tradisional dalam hal perekrutan. Lean startup mempekerjakan pekerja yang dapat belajar, beradaptasi, dan bekerja dengan cepat sementara bisnis tradisional mempekerjakan pekerja berdasarkan pengalaman dan kemampuan. Lean startup juga menggunakan metrik pelaporan keuangan yang berbeda; alih-alih berfokus pada laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, mereka berfokus pada biaya akuisisi pelanggan, nilai pelanggan seumur hidup, tingkat churn pelanggan, dan seberapa viral produk mereka.

Persyaratan untuk Lean Startup

Metode lean startup menganggap eksperimen lebih berharga daripada perencanaan terperinci. Rencana bisnis lima tahun yang dibangun berdasarkan hal-hal yang tidak diketahui dianggap membuang-buang waktu, dan reaksi pelanggan adalah yang terpenting.

Alih-alih rencana bisnis, lean startup menggunakan model bisnis berdasarkan hipotesis yang diuji dengan cepat. Data tidak perlu dilengkapi sebelum melanjutkan; data tersebut hanya perlu mencukupi. Ketika pelanggan tidak bereaksi seperti yang diinginkan, startup dengan cepat menyesuaikan diri untuk membatasi kerugiannya dan kembali mengembangkan produk yang diinginkan konsumen. Kegagalan adalah aturan, bukan pengecualian.

Pengusaha yang mengikuti metode ini menguji hipotesis mereka dengan melibatkan calon pelanggan, pembeli, dan mitra untuk mengukur reaksi mereka tentang fitur produk, harga, distribusi, dan akuisisi pelanggan. Dengan informasi tersebut, pengusaha membuat penyesuaian kecil yang disebut iterasi pada produk, dan penyesuaian besar yang disebut pivot untuk memperbaiki masalah utama apa pun. Fase pengujian ini dapat menghasilkan perubahan target pelanggan atau memodifikasi produk agar lebih melayani target pelanggan saat ini.

Metode lean startup pertama-tama mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan. Kemudian, metode ini mengembangkan produk minimum yang layak atau bentuk produk terkecil yang memungkinkan pengusaha untuk memperkenalkannya kepada calon pelanggan guna mendapatkan umpan balik. Metode ini lebih cepat dan lebih murah daripada mengembangkan produk akhir untuk pengujian dan mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan rintisan dengan mengurangi tingkat kegagalan tinggi yang biasa terjadi. Lean startup mendefinisikan ulang perusahaan rintisan sebagai organisasi yang mencari model bisnis yang dapat diskalakan, bukan organisasi yang memiliki rencana bisnis yang sudah ada yang bertekad untuk dijalankan.

Contoh Lean Startup

Misalnya, layanan pengiriman makanan sehat yang menyasar orang-orang lajang berusia 20-an yang sibuk di daerah perkotaan mungkin mengetahui bahwa mereka memiliki pangsa pasar yang lebih baik pada ibu-ibu kaya berusia 30-an yang memiliki bayi baru lahir di pinggiran kota. Perusahaan tersebut kemudian dapat mengubah jadwal pengiriman dan jenis makanan yang disajikan untuk menyediakan nutrisi yang optimal bagi ibu-ibu baru. Perusahaan tersebut juga dapat menambahkan pilihan makanan untuk pasangan atau mitra dan anak-anak lain dalam rumah tangga.

Metode lean startup tidak boleh digunakan secara eksklusif oleh perusahaan-perusahaan rintisan. Perusahaan-perusahaan seperti General Electric, Qualcomm, dan Intuit semuanya telah menggunakan metode lean startup; GE menggunakan metode tersebut untuk mengembangkan baterai baru untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan telepon seluler di negara-negara berkembang yang listriknya tidak dapat diandalkan.

Artikel Sebelumnya
Artikel Berikutnya

Baca Juga