Nilai tukar Yen Jepang melemah ke sekitar level 144 per Dolar AS – menjauh dari level tertingginya dalam kurun tiga minggu. Pelemahan in terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 35% terhadap produk impor dari Jepang. Langkah tersebut bertujuan untuk menekan Jepang agar membuat perjanjian dagang dengan AS.
Trump menyebut negosiasi dengan Jepang sebagai sesuatu yang “sangat sulit”, dan kembali mengkritik sikap Jepang yang dinilainya enggan menerima produk mobil dan beras asal AS.
Sementara itu, sebuah data yang dirilis pada awal pekan ini mengungkapkan bahwa sentimen bisnis di kalangan produsen besar pada Q2 2025 mengalami peningkatan – mengindikasikan ekonomi Jepang masih tetap kuat di tengah meningkatnya tekanan dari sisi eksternal.
Dari sisi eksternal, Yen mendapat dukungan dari ekspektasi pasar yang semakin dovish terhadap kebijakan Federal Reserve, serta adanya kekhawatiran terhadap dampak dari kebijakan pajak dan belanja pemerintah Trump terhadap inflasi AS.
