Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level 145 per Dolar AS setelah sempat melemah hampir 1% pada perdagangan hari sebelumnya. Pelemahan ini dipicu oleh adanya ketidakpastian terkait perdagangan, meskipun pemerintah Jepang terus berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan AS menjelang batas waktu pekan depan.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mulai mengirimkan surat resmi terkait tarif impor paling cepat hari ini. Langkah ini berpotensi menjadi sinyal adanya tarif baru atau perpanjangan batas waktu yang sudah ada. Sebelumnya Trump telah mengancam akan menaikkan tarif terhadap produk impor Jepang hingga 35%, dengan alasan rendahnya impor Jepang atas beras dan mobil buatan Amerika.
Selain itu, pelemahan Yen juga diperparah oleh menguatnya Dolar AS, yang dipicu oleh positifnya data ketenagakerjaan AS bulan Juni. Data tersebut berhasil meredam kekhawatiran terkait resesi dan meredakan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunganya dalam waktu dekat.
Sementara itu, dari sisi domestik, sebuah data menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga di Jepang selama bulan Meni mengalami kenaikan lebih tinggi dari perkiraan – dipicu oleh berbagai kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendongkrak konsumsi.