Harga emas naik tipis ke sekitar level $3330 per troy ons di tengah adanya kekhawatiran terhadap defisit fiskal AS dan ketidakpastian terkait tarif impor AS.
Pada hari Kamis (3 Juli) kemarin, DPR AS menyetujui RUU pemotongan pajak dan belanja yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump, di mana RUU tersebut diperkirakan akan membuat defisit anggaran AS membengkak lebih dari $3 triliun dalam satu dekade ke depan. Sementara itu, Trump menyatakan bahwa mulai hari Jumat (4 Juli) ini, ia akan mulai mengirimkan surat kepada negara-negara mitra dagang AS untuk menginformasikan tarif impor terbaru. Ini adalah sinyal perubahan dari janji sebelumnya, yaitu menegosiasikan kesepakatan secara individual.
Namun, kenaikan harga emas dibatasi oleh data pasar tenaga kerja AS yang positif. Data tersebut mengungkapkan bahwa jumlah orang yang bekerja di luar sektor pertanian bertambah 147,000 orang – lebih tinggi dari perkiraan – dan tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 4.1%. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan tingkat suku bunganya saat ini.
Dalam basis mingguan, harga emas berpotensi naik lebih dari 1% setelah mengalami penurunan selaam dua minggu berturut-turut.