Yen Jepang menguat ke sekitar level 146 per Dolar AS di tengah meningkatnya optimisme para investor terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang.
Dalam perjanjian tersebut, tarif impor untuk produk Jepang yang masuk ke AS ditetapkan sebesar 15%, atau jauh lebih rendah dibandingkan ancaman tarif 25% yang sebelumnya dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Risk appetite investor meningkat lebin lanjut pasca munculnya laporan bahwa negosiasi dagang antara AS dan Uni Eropa menghasilkan perkembangan positif.
Dari dalam negeri, pertumbuhan aktivitas bisnis di sektor swasta di Jepang pada bulan Juli tercatat stabil. Aktivitas bisnis di sektor jasa tetap kuat, meskipun sektor manufaktur mengalami kontraksi.
Meskipun demikian, Yen masih tertekan oleh adanya ketidakpastian politik. Kabar bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri menciptakan kekhawatiran di pasar, meskipun isu tersebut telah dibantah langsung oleh Ishiba.
Spekulasi ini mencuat pasca koalisi partai pemerintah kehilangan mayoritas kursi di majelis tinggi, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas kepemimpinan di pemerintahan Jepang.