Yen berhasil menguat ke bawah level 151 per Dolar AS di tengah meningkatnya ketidakpastian politik di Jepang setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) berpisah dengan salah satu mitra koalisinya, Partai Komeito, pada pekan lalu.
LDP telah mengusulkan pemilihan PM Jepang yang baru pada 21 Oktober mendatang, namun partai-partai oposisi hingga kini belum menyetujui tanggal tersebut. Kondisi politik yang belum pasti membuat pelaku pasar berhenti menjual Yen. Sebelumnya, para trader menilai pemimpin LDP, Sanae Takaichi, akan kembali menerapkan kebijakan fiskal eskpansif dan pelonggaran kebijakan moneter yang agresif.
Sementara itu, anggota dewan BoJ Naoki Tamura memperingatkan BoJ agar tidak melakukan pengetatan kebijakan moneter terlalu cepat. Ia menekankan pentingnya mencegah kembalinya kondisi stagnasi harga dan upah di Jepang.
Penguatan Yen juga ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven dan pelemahan mata uang Dolar AS. Tekanan terhadap Dolar AS muncul akibat memanasnya hubungan dagang antara AS dan Tiongkok, berlarutnya penutupan pemerintahan AS, serta sikap dovish dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.


