Yen Jepang melemah ke atas level 154 per Dolar AS seiring meningkatnya optimisme bahwa shutdown di AS akan segera berakhir.
Di tengah pelemahan Yen, Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Minoru Kiuchi, memperingatkan bahwa pelemahan Yen berpotensi mendongkrak harga di tingkat konsumen akibat naiknya biaya impor. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pergerakan nilai tukar tersebut.
Sementara itu, rancangan paket stimulus yang diusulkan oleh Perdana Menteri Sanae Takaichi, dan dijadwalkan rampung pada 21 November mendatang, menunjukkan bahwa pemerintah akan meminta bank sentral untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang kuat sekaligus menjaga tingkat inflasi. Paket tersebut juga disebut akan mencakup pemotongan pajak dan insentif investasi bagi 17 sektor industri utama.
Dari sisi kebijakan moneter, notulen pertemuan BoJ bulan Oktober mengungkapkan bahwa para pejabat BoJ tengah mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut seraya memantau tren upah di Jepang. Di sisi lain, Jepang melaporkan bahwa surplus transaksi berjalan membukukan rekor tertinggi, yaitu 4,5 triliun Yen, ditopang oleh tingginya ekspor.
