BerandaAkademiHighlight Bisnis Perdagangan Berjangka

Highlight Bisnis Perdagangan Berjangka

Kalau kamu sedang menjelajahi berbagai pilihan dalam dunia investasi, mungkin kamu sudah pernah mendengar istilah perdagangan berjangka. Jenis perdagangan ini sebenarnya punya karakteristik yang cukup unik dibandingkan instrumen finansial lain, misalnya saham atau obligasi. Justru karena keunikannya itulah, ada banyak orang yang mulai tertarik untuk terjun ke dalamnya. Salah satu daya tarik utamanya adalah adanya peluang dua arah (two-way opportunity) serta sistem leverage yang bisa memperbesar potensi transaksi dengan modal terbatas.

Peluang Dua Arah (Two-Way Opportunity)

Salah satu fitur yang bikin perdagangan berjangka terasa sangat fleksibel adalah kamu bisa mengambil peluang dari dua arah pergerakan harga — saat harga naik maupun saat harga turun. Di dunia trading, konsep ini dikenal dengan istilah two-way opportunity.

Misalnya begini: saat kamu memperkirakan harga suatu aset akan naik, maka kamu bisa membuka posisi beli yang biasa disebut BUY atau LONG. Kalau tebakanmu benar dan harga memang benar-benar naik, kamu akan mendapatkan keuntungan seiring dengan kenaikan harga tersebut.

Sebaliknya, jika kamu justru melihat bahwa harga kemungkinan besar akan turun, kamu juga tetap bisa memanfaatkannya. Caranya adalah dengan membuka posisi jual, atau SELL (juga disebut posisi SHORT). Nah, ketika harga benar-benar turun sesuai prediksimu, kamu tetap bisa menghasilkan profit, bahkan ketika pasar sedang lesu.

Tapi tentu saja, risikonya tetap ada. Misalnya kalau kamu ambil posisi BUY ternyata harga justru malah turun, atau kamu buka posisi SELL tapi pasar malah naik, maka yang terjadi adalah kerugian. Karena itulah, sebelum mengambil keputusan transaksi, sangat penting untuk melakukan analisis terlebih dahulu. Jangan lupakan juga soal manajemen risiko dan rencana trading (trading plan). Tanpa dua hal ini, kamu akan lebih rentan terhadap kerugian yang sebenarnya bisa dihindari.

Leverage: Modal Kecil, Potensi Besar

Kamu pernah mengganti ban mobil sendiri? Saat itu, alat bantu seperti dongkrak pasti sangat membantu, kan? Nah, konsep leverage ini kurang lebih bekerja seperti dongkrak. Dengan tenaga kecil (modal kecil), kamu bisa “mengangkat” beban besar (nilai transaksi besar).

Dalam dunia perdagangan berjangka, leverage memungkinkan kamu untuk mengendalikan transaksi dengan nilai besar hanya dengan menggunakan sebagian kecil dari dana yang seharusnya dibutuhkan. Misalnya, dengan leverage 1:100, kamu hanya butuh 1% dari total nilai transaksi. Jadi, kalau kamu ingin melakukan transaksi senilai USD 100,000, kamu cukup menyiapkan modal sebesar USD 1,000 saja. Sisa nilainya “dipinjamkan” oleh broker melalui sistem leverage ini.

Nilai penuh transaksi itu disebut sebagai contract size (ukuran kontrak), sedangkan modal yang kamu gunakan untuk membuka transaksi disebut margin. Contohnya begini: kamu ingin membuka posisi senilai EUR 100,000 dan kurs EUR/USD saat itu adalah 1.30000, maka nilai transaksinya dalam USD menjadi USD 130,000. Tapi berkat leverage 1:100, kamu hanya butuh modal sebesar USD 1,300 untuk melakukan transaksi tersebut.

Sistem ini tentunya membuat perdagangan berjangka jadi sangat menarik, karena kamu nggak harus punya dana besar untuk bisa bermain di pasar yang punya potensi besar juga. Tapi tetap harus hati-hati ya, karena semakin besar leverage, semakin tinggi juga risiko kerugiannya.

Signal Forex Akurat

Baca Juga