Harga minyak mentah WTI bertahan di atas level $86 per barel setelah berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas mengancam stabilitas politik di wilayah Timur Tengah sekaligus pasokan minyak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu kemarin bersumpah akan “menghancurkan Hamas”, dan pasukannya juga tengah bersiap untuk melakukan invasi ke Jalur Gaza.
Di sisi lain, Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan bahwa perang dapat meluas jika pengepungan yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza tidak berhenti.
Sementara itu, harga minyak sempat tertekan lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin (16 Oktober) kemarin di tengah adanya kekhawatiran bahwa ekspor minyak mentah Venezuela akan menekan harga minyak.
Washington Post sendiri pada hari kemarin melaporkan bahwa AS akan meringankan sejumlah sanksi terhadap ekspor minyak Venezuela sebagai imbalan atas langkah-langkah untuk memastikan bahwa negara tersebut akan mengadakan pemilihan presiden yang adil pada tahun depan.