Dolar Australia merangkak naik ke atas level $0.665, namun masih berada di sekitar posisi terendah enam pekan setelah Dolar AS dan imbal hasil Treasury menguat di tengah adanya tanda-tanda bahwa ekonomi AS tetap kuat dan meningkatnya peluang kemenangan Trump pada pemilu bulan November mendatang.
Dari sisi kebijakan moneter, para investor sejauh ini masih memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya lebih lanjut pada pertemuan bulan November dan Desember.
Dari Australia, Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Andrew Hauser pada awal pekan ini mengatakan bahwa pertumbuhan lapangan kerja yang kuat sedikit mengejutkan, dan mengindikasikan bahwa RBA siap untuk merespon ke dua arah, tergantung pada data yang masuk.
Pada pekan lalu, sebuah data mengungkapkan bahwa jumlah warga Australia yang bekerja bertambah 64,100 orang, atau jauh lebih tinggi dari perkiraan yaitu 25,000, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di angka 4.1%.
Ke depan, para investor akan menantikan rilis data PMI untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter RBA.