Harga emas diperdagangkan di sekitar level $2730 per troy ons, atau terus bertahan di sekitar level tertinggi sepanjang sejarah di tengah masih tingginya permintaan aset safe haven seperti emas.
Permintaan aset safe haven ditopang oleh terus memanasnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah, terutama pasca Israel dilaporkan tengah menargetkan sejumlah situs yang berkaitan dengan operasi keuangan Hizbullah di Beirut.
Adanya kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan serangan balasan terhadap Iran juga kembali menguat setelah sebuah pesawat tak berawak Iran melanggar zona pertahanan udara Israel dan meledak di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Selain itu, pemilihan umum AS yang akan berlangsung beberapa minggu lagi terus mendongkrak permintaan aset safe haven.
Di saat yang sama, pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral utama juga terus mendongkrak harga emas, di mana PBoC dan ECB baru-baru ini memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga acuannya.
Sementara itu, para trader terus menilai adanya perbedaan pandangan dari sejumlah pejabat The Fed terkait arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.
Ketua The Fed Kansas City Jeffery Schmid mengindikasikan The Fed akan menurunkan suku bunganya dengan laju yang lebih lambat, sedangkan Ketua The Fed San Fransisco Mary Daly menekankan perlunya lebih banyak pemangkasan suku bunga guna melindungi pasar tenaga kerja.
