Harga emas menguat ke sekitar level $3480 per troy ons di tengah adanya ketidakpastian seputar arah kebijakan moneter The Fed serta polemik tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Sidang terkait keputusan Trump yang memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook, berakhir pada hari Jumat lalu tanpa adanya putusan. Keputusan resminya diperkirakan baru akan keluar paling cepat pada hari Selasa mendatang.
Di sisi lain, pengadilan banding federal menetapkan bahwa kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Trump telah melanggar hukum darurat. Putusan ini memperkuat keputusan sebelumnya yang ditetapkan oleh Pengadilan Perdagangan Internasional pada bulan Mei lalu. Meski demikian, kebijakan tarif tersebut masih akan berlaku hingga 14 Oktober, sehingga memberikan waktu bagi pemerintahan Trump untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Sentimen positif terhadap harga emas juga ditopang oleh data inflasi AS yang dirilis pada pekan lalu, yang kian memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunganya. Ke depan, fokus para investor akan tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja AS, termasuk jumlah lowongan kerja, data ketenagakerjaan ADP, serta non-farm payrolls. Serangkaian data tersebut diperkirakan akan memengaruhi seberapa besar langkah pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed.
