Harga emas bertahan di sekitar level $3630 per troy ons, ditopang oleh menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed serta memanasnya tensi geopolitik.
Data terbaru mengungkapkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) AS bulan Agustus membukukan penurunan, atau bertentangan dengan perkiraan naik. Kondisi ini terjadi bersamaan dengan melemahnya pasar tenaga kerja, sehingga memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Selanjutnya, para investor akan menantikan rilis data CPI AS untuk mencari gambaran lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed di masa mendatang.
Sementara itu, faktor geopolitik turut mendongkrak daya tarik emas sebagai aset safe haven. Presiden AS Donald Trump mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap China dan India guna menekan Rusia terkait konflik dengan Ukraina. Di saat yang sama, eskalasi konflik di Timur Tengah terus berlanjut. Polandia juga melaporkan berhasil mencegat sejumlah drone Rusia yang melanggar wilayah udaranya dalam serangan besar-besaran ke Ukraina bagian barat.