Harga emas rebound ke atas level $1980 per troy ons di tengah anjloknya mata uang Dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Kondisi ini terjadi setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya saat ini, sama seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Meskipun demikian, bank sentral AS tersebut masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunganya lebih lanjut di tengah masih tingginya tingkat inflasi. Di sisi lain, meningkatnya kekhawatiran tentang resesi meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed justru akan memangkas suku bunganya.
Memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah juga terus menopang harga emas, terlebih setelah sebuah serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel ke kamp pengungsian Jabalia, Gaza, pada hari Rabu menewaskan seorang komandan Hamas.
Turut menopang harga emas, aktivitas manufaktur di Amerika Serikat dan China dilaporkan mengalami kontraksi.