Fund Flow (Arus Dana) adalah uang tunai yang mengalir masuk dan keluar dari berbagai aset keuangan untuk periode waktu tertentu. Fund Flow biasanya diukur setiap bulan atau triwulan.Fund Flow tidak mengukur kinerja aset tunggal apa pun, tetapi menekankan bagaimana uang tunai bergerak. Misalnya, dengan reksa dana, Fund Flow mengukur uang tunai yang terlibat dalam pembelian atau arus masuk saham dan uang tunai yang dihasilkan dari penebusan atau arus keluar saham. Fund Flow tidak mengatakan apa pun tentang seberapa baik atau buruk kinerja suatu dana.
Arus masuk bersih terjadi ketika lebih banyak uang tunai mengalir masuk, katakanlah, reksa dana daripada keluar darinya. Arus masuk bersih menciptakan kelebihan uang tunai bagi manajer untuk berinvestasi. Secara teoritis, hal ini kemudian menciptakan permintaan untuk sekuritas seperti saham dan obligasi. Arus keluar bersih akan menunjukkan bahwa lebih banyak uang tunai yang diambil dari reksa dana daripada yang diinvestasikan di dalamnya.
Memahami Fund Flow
Investor memiliki pilihan di mana mengalokasikan modal investasi mereka dan biasanya menempatkannya di pasar keuangan yang mereka harapkan akan menguntungkan. Jika mereka kemudian merenungkan penurunan di pasar dan investasi mereka, mereka dapat menarik modal investasi mereka dan keuntungan apa pun. Pergerakan modal investasi ini adalah aliran dana tunai di pasar keuangan.
Investor dan analis pasar mengamati aliran dana untuk mengukur sentimen investor yang berkaitan dengan kelas aset, sektor, atau pasar tertentu secara keseluruhan. Misalnya, aliran dana bersih untuk dana obligasi yang negatif selama bulan tertentu dalam jumlah besar mungkin menandakan pesimisme yang meluas untuk pasar pendapatan tetap.
Fund Flow berfokus pada pergerakan uang tunai saja dan mencerminkan aliran bersih setelah mengukur arus masuk dan arus keluar. Arus masuk dapat mencakup uang yang dimasukkan investor ritel ke dalam reksa dana. Arus keluar dapat mencakup pembayaran kepada investor atau pembayaran yang dilakukan kepada perusahaan sebagai imbalan atas barang dan jasa.
Fund Flow tidak mencakup uang yang harus dibayarkan. Fund Flow hanya melihat uang tunai aktual yang dibayarkan ke dalam atau ke luar aset.
Laporan Fund Flow
Laporan Fund Flow mengungkapkan jenis arus masuk dan arus keluar yang dialami perusahaan.
Laporan Fund Flow dapat menyoroti Fund Flow yang mungkin tidak biasa, seperti arus keluar yang lebih tinggi dari yang diharapkan karena pengeluaran yang tidak teratur. Lebih jauh, laporan ini sering mengkategorikan berbagai jenis dan sumber transaksi untuk membantu melacak setiap perubahan aktivitas Fund Flow.
Perubahan Fund Flow
Secara umum, perubahan Fund Flow dapat mencerminkan perubahan sentimen pelanggan. Hal ini dapat terkait dengan rilis atau peningkatan produk baru, berita terkini mengenai suatu perusahaan, atau perubahan perasaan tentang suatu industri secara keseluruhan. Perubahan Fund Flow positif mencatat peningkatan arus masuk, penurunan arus keluar, atau kombinasi keduanya. Sebaliknya, Fund Flow negatif menunjukkan arus masuk yang lebih rendah, arus keluar yang lebih tinggi, atau keduanya. Meskipun perubahan sesekali mungkin tidak perlu dikhawatirkan, kejadian Fund Flow negatif yang berulang dapat menjadi tanda yang mengkhawatirkan. Misalnya, hal ini dapat menunjukkan bahwa pendapatan tidak dapat memenuhi pengeluaran perusahaan. Jika tren ini berlanjut, perusahaan mungkin memerlukan bentuk utang untuk terus beroperasi.
Contoh
Menurut Morningstar, pada Maret 2022, reksa dana jangka panjang AS dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) memiliki total arus masuk sebesar $30 miliar. Dana-dana dengan pertumbuhan besar di AS yang biasanya mengalami pencairan, atau arus keluar, memperoleh $9,3 miliar bulan itu. Namun, karena arus masuk yang rendah pada bulan-bulan sebelumnya, kuartal pertama tahun 2022 merupakan kuartal terlemah untuk arus masuk sejak kuartal pertama tahun 2020. Meskipun ada sedikit berita baik, seperti untuk dana obligasi pemerintah jangka panjang, yang memperoleh $8,7 miliar (tingkat pertumbuhan satu bulan sebesar 9,8%), Morningstar menyimpulkan bahwa rendahnya arus masuk ini mencerminkan sentimen yang melemah dan kehati-hatian investor.