Harga emas bertahan di atas level $2930 per troy ons pasca The Fed merilis notulen pertemuan terakhirnya. Notulen tersebut mengungkapkan bahwa para pejabat The Fed tengah mencari lebih banyak bukti terkait penurunan inflasi dan mengkhawatirkan perubahan kebijakan perdagangan akan memicu kenaikan inflasi.
Saat ini, para investor memperkirakan The Fed hanya akan menurunkan suku bunganya satu kali pada sisa tahun 2025. Sementara itu, daya tarik emas sebagai aset safe haven masih tetap tinggi di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
Meningkatkan kekhawatiran, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25% untuk mobil, serta memberlakukan bea masuk untuk semikonduktor dan obat-obatan.
Para investor juga tengah mencermati pembicaraan damai antara AS dan Rusia terkait perang di Ukraina. Namun, tidak diikutsertakannya Ukraina dalam pembicaraan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa kesepakatan damai kemungkinan akan tertunda.
Di tempat terpisah, China memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya saat ini. Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati dari China dalam mendongkrak perekonomiannya di tengah meningkatnya tantangan keuangan domestik dan global.