Financial Engineering adalah bidang sektor keuangan yang memanfaatkan ilmu komputer, statistik, ekonomi, dan matematika terapan untuk memecahkan masalah keuangan kuantitatif. Financial Engineering digunakan untuk menganalisis pasar keuangan, mengatasi masalah keuangan saat ini, dan merancang produk keuangan baru dan inovatif. Financial Engineering kadang-kadang disebut sebagai analisis kuantitatif dan digunakan oleh bank komersial biasa, bank investasi, agen asuransi, dan dana lindung nilai.
Memahami Financial Engineering
Industri keuangan selalu menghadirkan alat dan produk investasi baru dan inovatif untuk investor dan perusahaan. Sebagian besar produk telah dikembangkan melalui teknik di bidang Financial Engineering. Dengan menggunakan pemodelan matematika dan ilmu komputer, insinyur keuangan dapat menguji dan mengeluarkan alat-alat baru seperti metode analisis investasi baru, penawaran utang baru, investasi baru, strategi perdagangan baru, model keuangan baru, dll. Insinyur keuangan menjalankan model risiko kuantitatif untuk memprediksi bagaimana kinerja alat investasi, apakah penawaran baru di sektor keuangan akan layak dan menguntungkan dalam jangka panjang, dan jenis risiko apa yang muncul dalam setiap penawaran produk mengingat volatilitas pasar. Insinyur keuangan bekerja dengan perusahaan asuransi, perusahaan manajemen aset, dana lindung nilai, dan bank. Di perusahaan-perusahaan ini, insinyur keuangan bekerja di bidang perdagangan kepemilikan, manajemen risiko, manajemen portofolio, penetapan harga derivatif dan opsi, produk terstruktur, dan departemen keuangan perusahaan.
Jenis Financial Engineering
Perdagangan Derivatif
Meskipun Financial Engineering menggunakan stokastik, simulasi, dan analitik untuk merancang dan menerapkan proses keuangan baru guna memecahkan masalah di bidang keuangan, bidang ini juga menciptakan strategi baru yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Misalnya, Financial Engineering telah menyebabkan ledakan perdagangan derivatif di pasar keuangan. Sejak Cboe Options Exchange dibentuk pada tahun 1973 dan dua insinyur keuangan pertama, Fischer Black dan Myron Scholes, menerbitkan model penetapan harga opsi mereka, perdagangan opsi dan derivatif lainnya telah berkembang secara dramatis.
Melalui strategi opsi reguler di mana seseorang dapat membeli panggilan atau put tergantung pada apakah opsi tersebut bullish atau bearish, Financial Engineering telah menciptakan strategi baru dalam spektrum opsi, memberikan lebih banyak kemungkinan untuk melakukan lindung nilai atau menghasilkan keuntungan. Contoh strategi opsi yang lahir dari upaya Financial Engineering termasuk perkawinan, kerah pelindung, straddle panjang, strangles pendek, spread kupu-kupu, dll.
Spekulasi
Bidang Financial Engineering juga telah memperkenalkan sarana spekulatif di pasar. Misalnya, instrumen seperti credit default swap (CDS) awalnya diciptakan pada akhir tahun 90an untuk memberikan asuransi terhadap gagal bayar pembayaran obligasi, seperti obligasi daerah. Namun, produk derivatif ini menarik perhatian bank investasi dan spekulan yang menyadari bahwa mereka dapat menghasilkan uang dari pembayaran premi bulanan yang terkait dengan CDS dengan bertaruh bersama mereka. Akibatnya, penjual atau penerbit CDS, biasanya bank, akan menerima pembayaran premi bulanan dari pembeli swap. Nilai CDS didasarkan pada kelangsungan hidup perusahaan—pembeli swap bertaruh bahwa perusahaan akan bangkrut dan penjual mengasuransikan pembeli terhadap kejadian negatif apa pun. Selama perusahaan tetap memiliki kondisi keuangan yang baik, bank penerbit akan tetap menerima pembayaran bulanan. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, pembeli CDS akan mendapatkan keuntungan dari peristiwa kredit tersebut.
Kritik terhadap Financial Engineering
Meskipun Financial Engineering telah merevolusi pasar keuangan, hal ini berperan dalam krisis keuangan tahun 2008. Ketika jumlah gagal bayar pada pembayaran subprime mortgage meningkat, semakin banyak peristiwa kredit yang dipicu. Penerbit credit default swap (CDS), yaitu bank, tidak dapat melakukan pembayaran atas swap tersebut karena gagal bayar terjadi hampir pada waktu yang bersamaan.
Banyak pembeli korporat yang telah mengambil CDS pada sekuritas berbasis hipotek (MBS) yang merupakan tempat mereka berinvestasi besar-besaran, segera menyadari bahwa CDS yang mereka miliki tidak berharga. Untuk mencerminkan hilangnya nilai, mereka mengurangi nilai aset di neraca mereka, yang menyebabkan lebih banyak kegagalan di tingkat perusahaan, dan resesi ekonomi berikutnya. Karena resesi global tahun 2008 yang disebabkan oleh produk terstruktur yang direkayasa, Financial Engineering dianggap sebagai bidang yang kontroversial. Namun, jelas bahwa studi kuantitatif ini telah meningkatkan pasar dan proses keuangan dengan memperkenalkan inovasi, ketelitian, dan efisiensi pada pasar dan industri.
Kesimpulan
Financial Engineering merupakan bagian integral dari dunia keuangan. Dengan menggunakan matematika, statistik, ilmu komputer, dan bidang terkait lainnya, Financial Engineering membantu menginovasi sektor keuangan dengan produk-produk baru, cara-cara yang lebih baik untuk membuat model dan melakukan investasi, dan meningkatkan laba lembaga keuangan. Meskipun hal ini secara umum telah merevolusi bidang keuangan menjadi lebih baik, ada kalanya hal ini turut menyebabkan kesengsaraan ekonomi.