Harga emas naik ke sekitar level $4.000 per troy ons setelah data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan kembali meningkatkan ekspektasi seputar pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Laporan dari Challenger, Gray & Christmas mengungkapkan bahwa jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS melonjak tiga kali lipat pada bulan Oktober. Banyak perusahaan menyebut melemahnya permintaan konsumen sebagai alasan utama.
Data tersebut meredam optimisme yang sebelumnya muncul setelah data ketenagakerjaan AS versi ADP mencatatkan hasil yang positif, serta meningkatkan ketidakpastian seputar kondisi pasar tenaga kerja di AS. Minimnya data resmi dari pemerintah juga membuat data yang dirilis oleh perusahaan swasta kian penting bagi para pelaku pasar.
Para investor kini memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunganya pada bulan Desember adalah sekitar 69%, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yaitu 60%.
Selain itu, pelemahan Dolar AS turut mendongkrak harga emas lantaran membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya. Adanya ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh shutdown yang berkepanjangan juga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.


