Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali turun dan saat ini diperdagangkan di sekitar level $64.9 per barel. Penurunan ini dipicu oleh adanya kekhawatiran terhadap potensi kelebihan pasokan setelah OPEC+ dilaporkan akan meningkatkan produksi minyaknya lebih lanjut.
Menurut sejumlah laporan, OPEC+ berencana untuk menaikkan produksi minyaknya sebesar 411,000 barel per hari (bph) pada bulan Agustus. Jika terwujud, total kenaikan produksi minyak OPEC+ sepanjang tahun ini akan mencapai 1.78 juta bph – setara dengan 1.5% dari total permintaan minyak global.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk hukuman terhadap negara-negara anggota OPEC+ yang telah memproduksi minyak lebih tinggi dari kuota, sekaligus strategi Arab Saudi – pemimpin de facto OPEC+ – untuk merebut kembali pangsa pasarnya yang hilang akibat adanya persaingan dari shale oil AS dan produsen minyak lainnya.
Penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh meredanya tensi geopolitik menyusul tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Di sisi lain, aktivitas manufaktur China yang lesu – importir minyak terbesar di dunia – dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap permintaan minyak.
